Jakarta - Beijing, salah satu negara yang memiliki banyak destinasi lengkap. Selain itu, Beijing juga sangat menghargai kaum muslim.Pernah nggak kamu merasa kalau apa-apa yang kamu impikan perlahan akan sirna? Setiap impianmu terasa akan mengabur. Hilang ditelan kata-kata nasehat yang terasa tiada berujung. Makna hidup memperjuangkan mimpi demi mimpi seakan hanya terjadi pada orang lain. Waktu sedang tidak berpihak denganmu.Yang ada hanya sedih, dan larut dalam duka yang entah kapan akan berakhir. Waktu itu, usia saya sudah lebih dari seperempat abad. Satu persatu teman menemukan pasangan hidupnya. Sahabat tempat bertukar cerita suka dan duka dalam proses peminangan.Pria pendamping hidup belum tampak batang hidungnya. Kerjaan di kantor menumpuk dan terasa semakin jauh dari ideal. Jabatan sebagai staf admin, namun serasa mengerjakan segala hal hingga urusan keuangan. Pengajuan beasiswa juga belum berhasil.Ditambah lagi pertanyaan soal hati. Pertanyaan kapan menikah bukan hal sekedar basa-basi. Hal yang harus diajak serius. Meski semua yang disekeliling sudah sangat paham bahwa jodoh adalah hak pregrogatif Tuhan. Jika saja, saya tau dimana ia berada. Saya akan menetapkan langkah awal jika selama ini ia mungkin enggan menemui. Namun, tidak. Urusan penantian jodoh bagi saya pribadi, adalah semacam ujian.Ujian untuk memanfaatkan masa single dalam memperjuangkan mimpi-mimpi. Namun, dunia akan sepi jika manut dengan paham sedemikian. Seakan Allah mengambil satu persatu apa-apa yang ada dalam genggaman. Dan ingin hanya Dia yang jadi teman hati. Seberkas cahaya itu datang menghampiri hidupku.Email dari penyelenggara lomba membawa kebahagiaan yang tiba-tiba membuncah. Terasa ada sejuk yang menelusup ke sanubari. Allah menunjukkan kasih sayangNya. Atas izin-Nya saya menjadi salah satu pemenang lomba blog dengan hadiah traveling ke Beijing, China. Masya Allah, Allahu Akbar. Tak terkatakan bahagianya hati. Kurang lebih 3 minggu sebelum perjalanan dimulai, kabar bahagia itu bisa membangunkan saya untuk bangun lebih pagi setiap harinya.Persiapan musim dingin dilakukan. Mulai baca artikel, hingga tanya-tanya ke teman yang sudah berpengalaman. Musim dingin, satu musim yang dinanti-nantikan. Selama ini hanya banyak dilihat lewat layar televisi. Mencoba meraba-raba dinginnya musim salju.Pada intinya, masa itu saat membuat saya sangat exited. Seakan segala luka yang masih ada di hati, tiba-tiba menyembuhkan diri sendiri. Allah yang Maha pemberi kesembuhan. Tibalah saya mendarat di Bandara Internasional, Beijing Capital International Airport.Saya dan dua teman lainnya menikmati perjalanan. Naik pesawat air bus pertama kalinya, disuguhi makanan yang enaknya dari awal berangkat hingga menjelang tidur. Makanan berat, pilihan jus dan minuman yang tersedia, masih ditawari dengan pilihan es krim yang ingin dinikmati.Tempat duduk yang nyaman, pilihan nonton dari berbagai genre tersedia. Masya Allah, Fabiayyi ala irabbikuma tukadzdziban, Nikmat Tuhan mana lagi yang aku dustakan. NikmatNya seakan datang berlipat-lipat dan terus bergulir. Beban hati hilang begitu saja. Kegundahan turut terbang dan menghilang. Alloh menunjukkan bahwa aku masih layak bahagia di atas segala bentuk ujian yang Dia beri. Kami tiba siang hari di daratan Beijing, Ibu Kota China.Udara dingin langsung menyadarkan diri bahwa sudah tiba di belahan bumi lain. Sejenak meninggalkan Jakarta yang masih hangat. Dua lapis jaket menutupi badan, namun tak mampu membendung udara dinginnya. Suhu 4 derajat, menyapa tubuh ini.Ada uap yang keluar saat kami berbincang. Ternyata apa yang ditonton di film bukanlah sekedar efek, namun terjadi dengan sendirinya. Tubuh tak mampu menampung suhu dingin, sehingga ada uap keluar dari mulut.Perkenalan pertama kali dengan tour guide cantik, Xiu, semakin melengkapi kebahagiaan. Bahasa Indonesianya sangat fasih. Semakin menyenangkan saat kami diajak makan siang sebelum berkeliling.Dengan ditemani driver dan tour guide lokal, kami menyerahkan seluruh perjalanan kepada pihak tour. Mobil melaju menuju Restaurant Bebek Peking yang menjadi kuliner khas China.Tumis pakcoy dengan butiran cacahan bawang putih, irisan Peking duck, saos, irisan mentimun, dan sejenis gulai memenuhi meja makan. Setelah foto-foto sejenak, tak sabar kami segera melahapnya.Tampak pohon-pohon masih meranggas. Akhir musim salju tak menyisakan daun-daun di pepohonan. Pandangan yang jarang ditemui di Indonesia. Tampak gersang, namun udara dinginnya masih belum terbiasa.Saat perut terisi, tentu mood akan terjaga. Setelah itu, kita diajak untuk melaksanakan sholat dzuhur telebih dahulu. Makin membahagiakan, karena kami melaksanakan sholat di Masjid Niujie.Mesjid yang terasa sudah sangat dekat, melahap habis cerita novel Assalamualaikum Beijing, milik Bunda Asma Nadia. Mesjid Niujie ini menjadi latar tempat yang banyak diceritakan. Dalam novel, dikatakan bahwa Mesjid Niujie adalah masjid yang banyak menampung cerita perkembangan peradaban islam di China.Mesjid Niujie menjadi salah satu bukti tanda perkembangan islam di China. Mengabadikan setiap sudut Mesjid Niujie dalam kamera. Tampak jadwal waktu sholat terpampang setelah melewati pintu gerbang masjid. Membaca tanda panah atau mencoba bertanya dengan bahasa isyarat mengenai letak lokasi untuk mengambil wudhu. Bentuk bangunan yang unik dan tidak seperti masjid umumnya, kami agak kesulitan menemukan tempat salat.Areanya termasuk luas. Ternyata, letaknya memang ada di posisi agak ke belakang. Setelah mencoba bertanya dengan seorang jamaah perempuan. Cara berwudhu yang unik. mungkin bukan caranya. Tapi fasilitas yang unik untuk berwudhu. Kami masuk ke dalam ruangan. Ada petugas yang memperagakan kepada kami cara menggunakan fasilitas disana.Kami melihat ada beberapa baris teko berukuran sedang, kira-kira muat air sebanyak 500 ml. Selanjutnya, kami menampung air yang dihasilkan dari sebuah mesin dengan teko tersebut. Air yang keluar adalah air hangat. Air yang sengaja digunakan agar badan tidak terlalu kaku karena udara dingin yang masih menguasai.Sangat membantu menghangatkan, karena badan yang belum terbiasa. Tangan masih berasa kaku meski sudah memakai sarung tangan. Dari air teko tersebut, kami menyelesaikan wudhu. Setelah berwudhu, saya menuju mesjid. Jaraknya dari tempat wudhu sekitar 100 m.Perlahan, saya menyibak tirai plastik tebal yang ada di pintu masjid. Tirai yang sengaja dipasang saat musim dingin tiba, untuk menjaga agar suasana di dalam masjid tetap hangat.Nuansa merah dan hijau memenuhi ruangan. Ukiran-ukiran khas China memperkaya kecantikan masjid tersebut. Tak sabar rasanya ingin menyimpan momen ini ke dalam kamera. Mata saya tertahan di sebuah tulisan di dinding.Jangan Pijak Kain Putih, tulisan yang ditulis persis dengan Bahasa Indonesia fasih. Bukan menggunakan bahasa Internasional sebagai bahasa universal, dan juga tidak diselingi tulisan huruf China.Bagian putih yang dimaksud adalah tempat sujud dalam sholat. Bagian putih ini, ditandai dengan secarik kain putih yang dihamparkan memanjang. Agar posisi sholat menjadi rapi dan terjaga. Hal yang tampak begitu asing dari kebiasaan masjid.Setiap pesonanya, membuat saya semakin takjub. Saat ingin menggunakan mukena, saya begitu terkesan. Melihat deretan mukena, ada satu yang keunikannya saya kenali. Mukena khas sulaman Bukit Tinggi ada tergantung di sana. Mukena yang mungkin disedekahkan oleh traveller yang juga berkunjung.Kini, rasanya seperti Indonesia hanya berbeda beberapa kecamatan dari Beijing. Beberapa hari disana, saya dan teman-teman melanjutkan perjalanan ke beberapa landmark di Kota Beijing. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Temple of Heaven.Tempat ini dulu dijadikan sebagai tempat persembahan saat mendapat hasil panen yang baik. Namun, sekarang tempat ini menjadi tempat berukumpul bagi para lansia. Banyak kegiatan yang dilakukan, mulai dari berolahraga, menyanyi, sampai main kartu sebagai bentuk kebersamaan. China dikenal dengan kelembutan kain sutra dan tehnya. Alhamdulillah, kami berkesempatan mengunjungi Silk Sutra China dan Dr. Tea.Menikmati suguhan teh dan melihat kemewahan indutri kain sutra di China. Tak ketinggalan, mengunjungi Summer Palace. Summer Palace ini merupakan tempat peristirahatan bagi Kaisar saat musim panas. Sungai yang mengelilingi kawasan masih dalam keadaan beku, sehingga dijadikan kawasan main ice skating beberapa pengunjung. Tak lengkap rasanya kalo lagi ke China tapi tak mengunjungi lokasi bersejarah ini, Forbidden City dan Tembok China.Forbidden City, kota terlarang yang dulunya merupakan istana kerajaan selama periode Dinasti Ming dan Qing. Saat ini, istananya sudah dijadikan tempat wisata. Sudah tidak ditinggali oleh kalangan bangsawan. Desain arsitektur yang menawan, tangga-tangga yang menunjukkan ketangguhan dan karakter bangunan China yang khas, menjadikan tempat ini semakin menarik.Tembok China yang sudah berumur ratusan tahun ini masih kokoh berdiri sepanjang puluhan ribu kilometer. Tak heran, luasnya hampir melingkupi 15 provinsi di China. Tembok yang menjadi pelindung dari serangan pasukan Mongolia saat kekaisaran Dinasti Han. Tak terbayangkan, bagaimana tembok sepanjang puluhan ribu kilometer ini dibangun hanya dengan kekuatan manusia.Desain bangunan atau gedung yang unik, lokasi wisata yang cantik, sejarah, budaya yang menarik dan kecanggihan bisnis di suatu negara menjadi daya tarik tersendiri bagi saya saat melakukan traveling.Mungkin lebih dari itu, setiap melakukan perjalanan, akan ada energi baru dengan positive vibe yang merasuk ke dalam jiwa. Energi baru yang akan menjadi penambah semangat atau penyembuh bagi jiwa, sebagaimana layaknya saya saat itu.Traveling selalu membuat nagih. Cita-cita saya salah satunya adalah berkunjung menikmati keindahan dan keunikan belahan bumi lainnya. Jika ada kesempatan, saya ingin sekali mengunjungi beberapa negara seperti Mekkah, Eropa, Turki dan Dubai.Negara yang punya kelebihan dan keunikan masing-masing. Misalnya saja Dubai. Saya ingin sekali merasakan kemegahan Kota Dubai. Kota yang juga jadi impian banyak orang untuk bisa berkunjung kesana.Landmark yang pertama kali saya kenal dari Kota Dubai ini adalah Burj Khalifa dan Dubai Mall. Menara pencakar langit yang kecantikannya sudah menjadi rahasia umum. Menara tinggi dengan jumlah lantai sebanyak 160 lantai ini pasti akan menarik hati siapapun yang sedang berkunjung kesana, termasuk saya. Ada kabar, menara ini juga punya lift tercepat dengan kecepatan 60 km/jam.Bagaimana rasanya? Menuju lantai 160 dengan naik lift tercepat. Setelah mencapai puncaknya, saya ingin melihat pemandangan Kota Dubai dari atas menara. Lokasi ke dua yang ingin dikunjungi adalah Dubai Mall yang menghamparkan mata dengan segala fasilitas terbaiknya. Mall terbesar di dunia ini memiliki akuarium terbesar di dunia dan lapangan ice skating seluas lapangan olimpiade.Menikmati malam dan alunan musik di Dubai Fountain. Impian yang terbentuk saat saya melihat atraksinya di youtube. Kecantikan lampu-lampu di malam hari serta keuletan liukan gelombang air mancur pasti menambah damai dan kekayaan batin.Maha besar Allah yang menganugerahi manusia dengan pikiran kreatif sehingga bisa menghasilkan mahakarya cantik tersebut. Bagaimana rasanya berada ditengah-tengah Palm Jumeirah dan mengitari pantainya? atau lebih serunya lagi menikmati kota Dubai dengan memandangi dari atas.Kepulauan buatan ini sayang untuk dilewatkan. Tidak lengkap rasanya kalo kamu tidak menikmati kota Dubai dengan sensasi menelusuri sungai di Dubai Creek. Baik siang atau pun malam hari, megahnya kota Dubai bisa dinikmati dengan menyusuri Dubai Creek.Melihat hentakan terbangan burung atau melihat mereka sedang bercengkrama dengan latar belakang sungai, sungguh pemandangan yang tak terlukisakan dengan kata-kata. Lengkapi keseruan travelingmu dengan mengunjungi Ski Dubai dan Dubai Marina.Arena main ski indoor terbesar di dunia lengkap dengan suasana pegunungan seperti di Alpen. Mahal sekali pengalaman tersebut, di arena Dubai Marina kita bisa bermain air sepuasnya.Jangan lupakan sisi sejarah, karena dengan belajar sejarah kita bisa sedikit lebih mengenali suatu negara. Mengunjungi Museum Dubai menjadi salah satu pilihannya. Lewat museum ini, kabarnya kita bisa melihat kehidupan masyarakat Emirat sebelum penemuan minyak.Menarik bukan? Traveling akan seru kalau kita menikmati sajian kuliner khasnya. Nasi Kabsa, Shawarma, Shish taouk, hummus, kunafa, jadi kuliner inceran utama saat berada di sana. Suguhan daging, kebab, gurih, khas Timur Tengah bisa dinikmati langsung dari kota aslinya. Dengan lidah Indonesia sepertinya masih nyaman dengan sajian Timur Tengah. Can't wait for the next ultimate travelling. See you.
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit