
Jakarta - Beruntunglah traveler yang liburan akhir tahun ke Madura. Di sana terdapat pulau eksotis yang sangat indah, Gili Labak namanya.Rasanya sedikit menjeda rutinitas pekerjaan yang kian hari semakin berbelit itu tidak ada salahnya. Dari hasil survei yang saya miliki, hampir sebagian orang memilih traveling untuk me-refresh kembali pikiran yang sudah berantakan oleh hiruk pikuk kota.Seberapa jauh perjalanannya, itu tak jadi masalah meski sangat mahal harganya. Well, mahal di sini bukan dalam arti biaya yang harus dikeluarkan itu menguras isi dompetmu. Namun dalam artian 'sebuah perjuangan yang tak ternilai harganya'. Karena bagi saya traveling bukan hanya sekadar senang-senang saja. Tapi sebuah perjalanan yang memiliki berbagai macam kisah. Kemudian dapat dikemas menjadi pengalaman baru sepanjang hidup. Seperti satu kisah perjalanan saya dua tahun yang lalu yang sampai saat ini masih tersenyum simpul bila mengenangnya.Pagi itu saya berangkat dari Bandara Soekarna Hatta menuju Bandara Djuanda. Sesampainya di Kota Surabaya siang itu saya bertemu dengan kawan di sana dan diajak berkeliling sambil menikmati ciri khas kuliner di kota Surabaya.Lalu malam pertama dilanjutkan perjalanan menuju kota Sumenep, Madura. Menempuh perjalanan kurang lebih lima jam. Tiba di pelabuhan pukul setengah enam pagi, kami disuguhkan sunrise yang menyilaukan mata. Awal pagi yang menegangkan ketika berada diatas kapal hendak menyebrangi lautan.Dua jam berlalu, akhirnya kami pun sampai di pulau eksotis itu. Siapa sangka ternyata Selat Madura memiliki sebuah pulau terpencil yang ciamik dan tersembunyi. Gili Labak namanya.Siang itu matahari sedikit galak dengan teriknya yang sangat panas. Kaki kami disambut oleh pasir putihnya yang lembut bagaikan tepung terigu. Siapa yang tidak akan tergoda untuk berjemur di tempat seindah ini bukan? Tempat relaksasi dan beristirahat yang amat menenangkan jiwa.Perasaan sumringah tak bisa menahan diri saya ketika sentuhan pasir putih yang lembut dan indahnya panorama cakrawala bertemu dengan garis laut. Gradasi birunya lautan dengan warna biru muda yang jernih kemudian bernuansa sebening kristal. Maka nikmat Tuhan manakah yang saya dustakan?Dan hari itu adalah hari paling berkualitas dalam hidup saya. Duduk santai bersama sahabat diatas pasir putih nan lembut sembari menikmati sore yang indah dengan pemandangan langit keemasan. Lalu diiringi debur ombak yang menghantam kecil kapal nelayan.Inilah sepotong surga yang saya temukan di pulau Gili Labak. Tak pernah terlupa keelokan pulau ini, serta keramah-tamahan warga Madura yang akan selalu saya rindukan di kemudian hari.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!