Bukan Chiang Mai, Ini Kota Anti Mainstream di Thailand
Jumat, 10 Apr 2020 17:50 WIB

Lena Ellitan
Jakarta - Liburan ke Thailand, jangan melulu ke kota yang mainstream. Coba juga kota yang anti-mainstream seperti Nong Bua Lamphu ini.Semoga corona segera mereda dan berlalu sehingga para pejalan dapat melanjutkan petualangannya dan ekonomi yang lesu mulai menggeliat lagi. Cerita perjalanan saya kali ini mengenai Kota di Thailand bagian Utara yang tidak jauh dari Udon Thani yaitu Nong Bua Lamphu. Mungkin belum banyak teman-teman pejalan yang sudah menginjakkan kakinya ke tempat ini.Menurut sejarah, Nong Bua Lamphu didirikan pada Desember 1993, dan menjadi provinsi ke-76 di Thailand. Sebelum masa tersebut, Nong Bua Lamphu merupakan bagian dari Udon Thani. Meskipun provinsi ini didirikan relatif baru, provinsi ini memiliki sejarah panjang.Sekitar 200 tahun yang lalu, sebuah kota didirikan oleh orang-orang Laos dari sisi kiri Sungai Mekong. Nama Nong Bua Lamphu muncul dalam catatan sejarah sebagai tempat istirahat bagi Tentara Siam selama pawai mereka untuk berperang melawan Vientiane di era Ayuthaya dan Rattanakosin.Selain alam yang indah, yaitu Kisaran Phu Phan, dan danau yang indah, Nong Bua Lamphu kaya dengan atraksi budaya, seperti situs arkeologi dan kerajinan tangan lokal yang menarik.Nong Bua Lamphu memiliki luas 3.859.626 kilometer persegi, tapi demikian masih relatif sepi. Saat ini, Nong Bua Lamphu adalah sebuah distrik yang dipenuhi dengan atraksi-atraksi alami dan indah termasuk Taman Nasional Phu Kao Phupan Kham, Pegunungan Phu Phan, dan Gua Erawan yang menampilkan Buddha besar di pintu masuknya.Saya menggunakan Bus untuk sampai di Nong Bua Lamphu. Perjalanan dari Terminal Bus Udon Thani ke Nong Bua Lamphu ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam, dengan membayar ongkos sebesar 45 TBH.Saya terkesima melihat pembangunan jalan raya di Thailand muali dari ujung selatan ke ujung Utara, luar biasa. Saya juga tidak melihat jalan tol berbayar di sana. Tampak pengendara kendaraan bebas menggunakan fasilitas jalan rayanya yang bagus dan luas ruas jalannya.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum