Cerita Kelam Gerbong Maut di Museum Brawijaya
Sabtu, 16 Mei 2020 11:52 WIB
Ria Rahmawati
Jakarta - Museum Brawijaya di Malang memiliki koleksi dari masa perjuangan kemerdekaan. Salah satunya sebuah gerbong kereta tua yang sering disebut sebagai gerbong maut. Gerbong maut ini menjadi saksi bisu kekejaman penjajah. Pada tahun 1947 Belanda melakukan penangkapan besar-besaran terhadap pejuang Indonesia di Bondowoso. Akibatnya penjara Bondowoso mengalami kelebihan kapasitas. Belanda memutuskan untuk memindahkan tahanan tersebut ke Surabaya.Pemindahan dilakukan dengan 3 gerbong kereta. Para tahanan diperlakukan tidak manusiawi. Dalam salah satu gerbong berukuran panjang 5,27 meter lebar 2,82 meter dan tinggi 3,34 meter diisi 100 orang. Dalam perjalanan belasan jam para pejuang berhimpitan di dalam gerbong. Selain minim oksigen, mereka juga tidak diberi makan dan minum. Akibatnya banyak dari mereka yang sakit dan meninggal.Gerbong kereta sederhana berwarna abu-abu ini menjadi penghuni museum Brawijaya dengan no GR10152 . Gerbong kereta yang ada di museum ini merupakan gerbong asli. Dua gerbong lain berada di Bondowoso dan Surabaya. Pada salah satu sisi gerbong terdapat penjelasan singkat mengenai sejarah dan jumlah korban. Untuk mengenang para pejuang gerbong ini dikoleksi oleh Museum Brawijaya.Β ----Traveler Punya pengalaman Traveling di berbagai tempat menarik? Kirim Artikelmu di Link Ini
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!