Jakarta - Sebuah masjid di Purbalingga terlihat mencolok. Dengan nuansa kental tiongkok, masjid ini mirip dengan klenteng.Siapa yang tak mengetahui Klenteng Sam Poo Kong? Klenteng terbesar di Semarang dengan luas mencapai 3,6 hektar sekaligus yang tertua. Bangunan megah ini dulu diprakarsai oleh Laksamana Cheng Hoo seorang saudagar muslim keturunan tionghoa. Karena tak semua pengikut Laksamana Cheng Hoo beragama islam maka berdirilah Klenteng Sam Poo Kong.Ternyata Bangunan yang serupa dapat kita temui di Desa Selaganggeng, Kec. Mrebet, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah, yaitu Masjid Muhammad Cheng Hoo. Serupa tapi tak sama, masjid ini bukan dibangun oleh Laksamana Cheng hoo. Namun diprakarsai oleh seorang mualaf keturunan tionghoa bernama Thio Hawa Khong yang berganti nama menjadi Heri Susatyo, beliau juga tergabung dalam PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia).Alasan membangun Masjid dengan ornamen Tionghoa menjadi salah satu cara dakwah dengan tidak meninggalkan identitasnya sebagai keturunan Tionghoa. Pembangunan dimulai saat tahun 2004 dan selesai tahun 2011, lamanya pembangunan karena sempat menemui kendala.Pemberian nama Muhammad Cheng Hoo karena menghargai perjalanan Laksamana Cheng Hoo di Nusantara. Laksamana Cheng Hoo pernah berkeliling Jawa, Sumatera Selatan, Kalimantan. Meliputi Surabaya, Semarang, Sambas, dan Palembang.Ternyata penghargaan atas jasa Laksamana Cheng hoo tidak hanya mendirikan masjid di Purbalingga. Tapi juga dapat ditemui di Jambi, Banjarmasin, Surabaya, Kutai Kartanegara, Gowa, Banyuwangi, Palembang, Samarinda, dan Batam.Melihat banyaknya masjid yang didirikan, walau memang diperuntukkan untuk ibadah. Namun karena ada unsur kebudayaan yang melekat di ornamen masjid. Bagi siapa saja yang ingin datang untuk berwisata sangat diperkenankan, karena wisata ini juga termasuk dalam eduwisata.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum