.webp)
Upload Photo
Write a Story
Khao Yai - Bangkok merupakan destinasi tersohor di Thailand. Tapi jangan ke Bangkok saja, mari datangi kebun anggur terbesar se-Asean, PB Valley.
Laporan dari Thailand
Inikah Kebun Anggur Terbesar Se-Asean?
Rabu, 14 Des 2016 12:50 WIB
Suburnya tanah di Khao Yai membuat daerah yang berjarak 150 km dari Bangkok, Thailand ini dengan mudah ditanami berbagai jenis buah-buahan. Tourism Authority of Thailand mengajak detikTravel ke kebun anggur PB Valley di Khao Yai yang disebut terbesar se-Asia Tenggara pekan lalu (Pasti/detikTravel)
Perkebunan yang didirikan Piya Bhirombhakdi ini ditanam beberapa varietas anggur merah seperti Shiraz, Tempranillo, Cabernet Sauvignon dan anggur putih antara lain Chenin Blanc and Colombard. Hampir 80 hektar dari perkebunan seluas 320 hektar itu diperuntukkan bagi anggur (Pasti/detikTravel)
Ingin mencicipi rasa wine buatan PB Valley, ada tiga varian yang disediakan. PB Khao Yai Reserve Chenin Blanc, PB Khao Yai Rose, dan PB Khao Yai Reserve Shiraz. Bagaimana dengan anak-anak dan dewasa yang tidak minum alkohol? Tak perlu khawatir, PB Valley menyediakan jus anggur dari varietas Shiraz yang luar biasa segar (Pasti/detikTravel)
Traveler yang mau berfoto di bawah pohon anggu boleh saja. Tapi ada syaratnya, tak satupun buah anggur boleh dipetik karena salah petik bisa merusak bahkan mengundang hama (Pasti/detikTravel)
Traveler yang ingin mengelilingi kebun bisa membayar 300 baht atau sekitar Rp 150.000 untuk dewasa dan 250 baht atau sekitar Rp 120.000 untuk anak-anak. Pengunjung akan dibawa memutari perkebunan PB Valley menggunakan kereta yang ditarik traktor (Pasti/detikTravel)
Tur kebun anggur dibuka 5 kali dalam sehari. Mulai jam 9 pagi dan terkhir 15.30. Pengunjung bisa menikmati tur selama 75 menit (Pasti/detikTravel)
Anggur tidak disimpan sembarangan, melainkan di dalam tong. Tong anggur ini didatangkan khusus dari Prancis (Pasti/detikTravel)
Salah satu karyawan sedang melakukan pengepakan botol-botol anggur. Harus hati-hati sehingga botol tidak pecah (Pasti/detikTravel)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom