Madinah adalah salah satu kota suci umat Islam. Di sana tersimpan Al Quran bertinta emas dan Al Quran spesial lainnya.
Kalau sedang berada di sekitar Masjid Nabawi, sempatkan mampir ke Museum Al Quran Madinah di sisi selatan Masjid Nabawi. Nama resminya adalah The Holy Quran Exhibition (Fitraya/detikTravel)
Para wisatawan sedang mendengar penjelasan pemandu, sesuai bahasa ibu para pengunjung. Ada pemandu berbahasa Indonesia juga lho (Fitraya/detikTravel)
Kaligrafi ditulis dengan tinta emas dibuat oleh Sultan Mahmud II dari Kesultanan Usmaniyah (1785-1839). Sultan Mahmud II dikenal sebagai ahli kaligrafi dan menulis tangan 2 buah Al Quran (Fitraya/detikTravel)
Museum Al Quran Madinah ini dikelola oleh Samaya Holding yang juga mengelola Museum The Beautiful Names of Allah. Koleksi Al Quran berasal dari perpustakaan yang berinduk ke Universitas Madinah (Fitraya/detikTravel)
Ada Al Quran raksasa berukuran 143x80 cm dan beratnya 154 kg. Al Quran ini ditulis tangan oleh Ghulam Muhyiddeen, 197 tahun lalu dan selesai tahun 1825 (Fitraya/detikTravel)
Al Quran yang kecil juga ada. Misalnya, Al Quran sangat tua yang ditulis tangan oleh Abdullaah As Sayrafee 694 tahun lalu yang selesai tahun 1342. Ukurannya 22x16 cm dengan lukisan dan dekorasi indah dalam lembarannya (Fitraya/detikTravel)
Koleksi paling tua berumur 949 tahun, bukan main! Ini adalah Al Quran sangat langka yang ditulis di kulit rusa ukuran 15x15 cm oleh Ali ibn Muhammad Al Batalyoosee selesai tahun 1095 ukuran 15x15 cm (Fitraya/detikTravel)
Ada lagi Al Quran sangat tua berbahan kulit rusa dengan dekorasi khusus dari surat Al Araf sampai Al Kahfi, namun penulis dan waktu pembuatan tidak diketahui (Fitraya/detikTravel)
Yang paling mewah adalah Al Quran ukuran 35x40 cm yang ditulis dengan tinta emas murni oleh Abdullaah ibn Muhammad ibn Mahmood Al Hamadanee, 727 tahun lalu dan selesai tahun 1310 (Fitraya/detikTravel)
Lemari Al Quran yang dibuat dari kayu dengan hiasan gading gajah dan mutiara. Di bagian samping ada tiang berbahan perak. Pintunya berhiaskan pola-pola geometri yang cantik. Lemari ini dari tahun 1910 (Fitraya/detikTravel)
Bukan main kecintaan orang-orang terdahulu dengan kitab suci Al Quran. Dengan teknologi percetakan yang masih sederhana, Al Quran menjadi karya seni yang sangat bernilai tinggi (Fitraya/detikTravel)
Bagaimana Islam dan Al Quran mengubah manusia, dijelaskan di dalam ruang audio visual yang menampilkan sekelumit sejarah peradaban. Islam dan Al Quran memberikan tuntunan agar masyarakat menjadi lebih baik lagi (Fitraya/detikTravel)
Di pintu keluar, ada ruangan penjualan aneka Al Quran Madinah yang biasanya dibeli jamaah untuk diwakafkan. Atau, traveler juga bisa membeli untuk koleksi pribadi (Fitraya/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Buntut Insiden Pembakaran Turis Malaysia, Thailand Ketar-ketir