Foto: Laut yang Hilang di Asia Tengah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Foto: Laut yang Hilang di Asia Tengah

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 28 Jul 2017 23:10 WIB

Moynaq - Laut Aral di Asia Tengah adalah bukti nyata ganasnya perubahan iklim. Airnya kering dan menghilang, tinggal menyisakan padang pasir gersang dan bangkai kapal.

Bagian Laut Aral yang mengering ini terletak di utara Uzbekistan, tepatnya di Kota Moynaq yang masuk ke dalam wilayah otonomi Karakalpakstan. Laut Aral yang dulunya penuh dengan air, kini mengering tinggal menyisakan padang pasir nan gersang dan bangkai-bangkai kapal (Pascal Mannaerts/BBC Travel)
Meski namanya Laut Aral, ternyata ini adalah sebuah danau yang sangat luas, mencapai 68 Km persegi. Namun jika dilihat dalam peta, lambat laun danau ini mulai mengering. Laut Aral sekarang tinggal tersisa 10 persennya saja (Pascal Mannaerts/BBC Travel)
Penyebab Laut Aral mengering ada 2, yaitu dibelokannya 2 sungai besar Amu Darya dan Syr Darya yang jadi sumber utama air danau, untuk mengairi ladang kapas. Selain itu, perubahan cuaca yang ekstrem membuat Laut Aral makin cepat mengering (Pascal Mannaerts/BBC Travel)
Keringnya Laut Aral berdampak pada kehidupan warga Kota Moynaq. Kota ini memang terkena dampak yang paling parah karena ditinggal penduduknya. Kota yang dulunya berpenduduk 100 ribu orang, kini hanya tinggal 18 ribu orang saja (Pascal Mannaerts/BBC Travel)
Laut Aral kini meninggalkan banyak bangkai kapal yang terbengkalai. Bangkai kapal ini pun jadi mainan anak-anak yang tinggal di Kota Moynaq (Pascal Mannaerts/BBC Travel)
Anak-anak ini ditinggalkan orang tuanya yang pindah ke luar kota untuk mencari pekerjaan. Mereka bermain sendiri dan dalam pengasuhan kakek dan nenek mereka yang masih bertahan di Kota Moynaq, berharap air mengalir lagi dan memenuhi Laut Aral (Pascal Mannaerts/BBC Travel)
Masalah penduduk Kota Moynaq ternyata bukan hanya soal mengeringnya Laut Aral saja. Masalah kesehatan juga turut menghantui. Tingkat kanker esofagus di Moynaq lebih tinggi 25 kali dari rata-rata dunia. Penyebabnya yaitu penggunaan pestisida untuk pertanian kapas di sana (Pascal Mannaerts/BBC Travel)
Kota Moynaq pun dijuluki sebagai kota mati karena pelan-pelan terus ditinggalkan penduduknya, tinggal menyisakan generasi tua saja. Kota yang dulu maju dengan industri perikanannya, kini sepi, gersang dan kering kerontang (Pascal Mannaerts/BBC Travel)
Foto: Laut yang Hilang di Asia Tengah
Foto: Laut yang Hilang di Asia Tengah
Foto: Laut yang Hilang di Asia Tengah
Foto: Laut yang Hilang di Asia Tengah
Foto: Laut yang Hilang di Asia Tengah
Foto: Laut yang Hilang di Asia Tengah
Foto: Laut yang Hilang di Asia Tengah
Foto: Laut yang Hilang di Asia Tengah
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads