Foto: Batu Kali Dicat Warna-warni, Bagus Begini atau Alami?

Lihatlah bebatuan kali di Sungai Amprong di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang ini. Warna-warninya begitu mencolok dan menarik perhatian traveler. Namun kontroversi dan kritikan mengalir deras terkait kejadian ini (Aminudin/detikTravel)

Batu warna-warni ini berada di lokasi yang dikelola oleh Sedaer River Tubing, sebuah operator wisata minat khusus yang dioperasikan oleh pemuda desa setempat (Aminudin/detikTravel)

Dilihat dari situs resminya, Sedaer River Tubing memang memanfaatkan jalur aliran Sungai Amprong sepanjang 2 kilometer. Traveler bisa rafting selama dua jam dengan belasan jeram menantang di sungai ini (Aminudin/detikTravel)

Pengelola beralasan pengecatan batu-batu kali ini untuk menghindari penambangan liar. Aktivitas para penambang liar memang kerap dilakukan di sekitar sungai ini. Dengan dicat, para penambang akan enggan untuk mengambil (Aminudin/detikTravel)

Aktivitas tambang batu berada tak jauh dari lokasi. Deru mesin pemecah batu memecah kesunyian sekitar aliran Sungai Amprong. Lempengan batu hasil pecahan tertata rapi untuk siap diangkut keluar (Aminudin/detikTravel)

Camat Poncokusumo, Sukarlin berpendapat bahwa pengecatan warna-warni batu-batu kali ini tidak apa-apa kalau tujuannya agar batu tetap utuh atau untuk kelestarian alam. Selain itu, bisa jadi ikon wisata setempat (Aminudin/detikTravel)

Shuvia Rahma, salah satu pengelola Sedaer River Tubing mengatakan ide kontroversial ini cukup efektif karena ternyata orang-orang tak lagi menambang di area itu (Aminudin/detikTravel)

Tapi di sisi lain, mewarnai batu beresiko merusak lingkungan. Untuk itu, semua pihak terkait harus duduk bersama dan mencari solusi dari permasalahan ini (Aminudin/detikTravel)

Sedaer River Tubing sadar jika mewarnai batu ini adalah kesalahan besar dan pewarnaan tidak akan dilanjutkan. Bagaimana menurut traveler? (Aminudin/detikTravel)