Peshawar - Kehidupan transgender di Paksitan adalah tabu. Mereka yang memilih jalah hidup sebagai transgender harus hidup dengan penuh 'perjuangan'.
Foto: Kehidupan Tabu Transgender di Pakistan

Keberadaan transgender di Pakistan terbilang tidak diakui. Namun satu kejadian di beberapa waktu lalu telah mengubah sedikit sikap pemerintah terhadap kaum transgender (Caren Firouz/reuters)
Para transgender biasanya bekerja sebagai penari atau pemusik di suatu pesta di Pakistan. Namun mereka tidak diperbolehkan untuk mengadakan pesta ulang tahun sendiri. Bisa dibilang mereka tidak dianggap (Caren Firouz/reuters)
Beberapa waktu lalu seorang aktivis transgender meninggal setelah ditembak enam kali oleh polisi setempat. Kemudian pemerintah mulai melunakkan sikap dengan memperbolehkan transgender untuk membuat pesta ulang tahun mereka sendiri. Syaratnya, para polisi akan mengawal mereka dan setiap tamu akan dicek secara ketat (Caren Firouz/reuters)
Tak boleh ada senjata atau obat-obatan. Para tamu akan diperiksa secara ketat sebelum masuk ke dalam pesta (Caren Firouz/reuters)
Meski terbilang tidak bebas, namun hal ini disambut baik oleh para transgender. Mereka boleh mengadakan pesta ulang tahun dan mengundang transgender yang lain (Caren Firouz/reuters)
Saat pesta mulai, mereka akan mulai memotong kue, menari dan bernyanyi (Caren Firouz/reuters)
Biasanya mereka akan melempar uang untuk si penari. Inilah yang biasanya mereka kerjakan untuk menyambung hidup, sebagai penari pesta (Caren Firouz/reuters)
Memakai gaun, riasan dan aksesoris, para transgander ini terlihat layaknya wanita (Caren Firouz/reuters)
Di sebagian besar Pakistan, transgender dijauhi oleh keluarga mereka dan dipaksa mengemis atau melakukan pelacuran untuk menghidupi diri mereka sendiri. Sebagian besar mengganti nama mereka atau hanya menggunakan satu nama (tidak menggunakan nama keluarga) (Caren Firouz/reuters)
Pesta ulang tahun transgender bukanlah hal yang lazim atau mustahil di masa lampau. Melihat hal ini, para karyawan yang bekerja di gedung pesta pun ikut mengabadikan momen langka ini (Caren Firouz/reuters)
Komentar Terbanyak
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Kisah Pengkhianat Mataram, Makamnya Diinjak-injak Orang Setiap Hari
Desa Cantik Tempat El Rumi Melamar Syifa Hadju