Foto: Beginilah Trek Pendakian Puncak Carstensz

Pendakian ke Puncak Carstensz setinggi 4.884 mdpl sekaligus titik tertinggi di Indonesia ini bisa dimulai dari Basecamp Danau-danau atau Yellow Valley (Afif Farhan/detikTravel)

Pendakian dilanjutkan dengan jalur tali atau dikenal dengan nama jalur fix rope di ketinggian 4.300-an mdpl. Pendaki harus naik memakai teknik panjat tebing seperti ascending dan ascending. Cowstail harus terus terpasang (Afif Farhan/detikTravel)

Ada dua jalur tali. Bisa digunakan salah satu, sedangkan satu lainnya untuk cadangan atau berjaga-jaga jika satu tali lainnya rusak (Afif Farhan/detikTravel)

Pendaki harus memanjat dengan teknik ascending sampai ratusan meter. Harap perhatikan langkah, sebab konturnya berupa krikil dan bebatuan yang gampang terjatuh (Afif Farhan/detikTravel)

Kemiringan tebing menyentuh angka 90 derajat. Belum lagi, suhunya dingin ditambah angin (Afif Farhan/detikTravel)

Treknya juga naik dan tanpa pengaman di kanan dan kiri. Beberapa kali, pendaki harus pintar-pintar melangkah untuk berpijak (Afif Farhan/detikTravel)

Naik ke ketinggian 4.700-an mdpl di punggungan Carstensz, cuaca cepat sekali berubah. Kadang kabut tebal kadang cerah (Afif Farhan/detikTravel)

Kandang Babi, salah satu spot yang mengerikan. Pendaki harus berjalan menyebrangi tali dan melintasi jurang yang dalam (Afif Farhan/detikTravel)

Saat mendaki Puncak Carstensz, pendaki bisa melihat es abadi di Puncak Jaya dan Puncak Sumantri (Afif Farhan/detikTravel)

Jalur tali untuk pendakian Puncak carstensz dipasang dan dirawat oleh para pecinta alam yang datang ke sana (Afif Farhan/detikTravel)

Disarankan, pukul 12.00 WIT sudah turun dari Puncak Carstensz. Sebab, cuaca sudah mulai ekstrem dan turun kabut tebal yang menyulitkan pendaki (Afif Farhan/detikTravel)

Pendaki juga harus didampingi oleh pemandu berpengalaman selama mendaki Puncak Carstensz (Afif Farhan/detikTravel)

Puncak Carstensz pun hanya menampung sekitar 10 orang. Biasanya hanya 5 pendaki dalam sekali jalan (Afif Farhan/detikTravel)

Alhamrhum Andika Pratama sudah dimakamkan di Bandung. Menurut kabar, dia tertimpa batu saat mendaki Puncak Carstensz. Selamat jalan dan semoga diterima di sisi terbaik-Nya