Foto: Serunya Tradisi Perang Air di Thailand

Bangkok - Inilah Songkran, tradisi perang air yang jadi incaran di Negeri Gajah Putih. Siapa pun boleh ikut festival ini dengan syarat, harus mau basah-basahan!

Inilah bulan yang paling dinantikan masyarakat Thailand. Di bulan April ini ada perayaan Songkran. Songkran Tahun Baru Thailand dan hari libur nasional (AFP)

Bagi traveler yang suka festival, di Negeri Gajah Putih, Songkran adalah primadonanya. Karena festival ini juga dikenal sebagai pertempuran air terbesar dunia. Wah! (AFP)

Dibalut dalam bentuk festival, masyarakat dan turis akan menyatu untuk main basah-basahan. Siapa pun bisa bergabung untuk menikmati kemeriahan Songkran. (Reuters)

Tak sekedar basah, perang air ini juga memiliki arti penting. Air yang dilemparkan merupakan simbol membersihkan diri dari ketidakberuntungan tahun sebelumnya atau buang sial. (Reuters)

Tak hanya manusia yang ikut dalam main basah-basahan di Festival Songkran. Gajah-gajah pun akan meramaikan festival ini dengan menyiramkan air ke orang-orang. (Reuters)

Cara mainnya, setiap orang boleh menyemprotkan atau menyiram air kepada siapa pun yang lewat. Yang lewat dengan menggunakan kendaraan pun tak luput dari lemparan air. (AFP)

Foto: Serunya Tradisi Perang Air di Thailand

Foto: Serunya Tradisi Perang Air di Thailand

Berita Terpopuler

Horor! Pesawat Hampir Bertabrakan, Untung Pilot Cekatan

Kolam Renang Cikini, Warisan Kolonial yang Masih Eksis Hingga Kini

Dua Pimpinan Keraton Solo Dipertemukan di Balai Kota, tapi Purbaya Diwakilkan

Otoritas Warisan Budaya dan Pemkot Seoul Bertemu, Polemik Kuil Jongmyo Masih Buntu

Banjir di Sumatera Mempercepat Kepunahan Orangutan Tapanuli

Komentar Terbanyak

Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri

Bonnie Blue, si Artis Porno Penuh Sensasi Itu Akhirnya Diusir dari Bali

Fadli Zon Jumpa PB XIV Mangkubumi di Jakarta, Bahas Kepemimpinan Keraton Solo

Berita Terpopuler

Horor! Pesawat Hampir Bertabrakan, Untung Pilot Cekatan

Kolam Renang Cikini, Warisan Kolonial yang Masih Eksis Hingga Kini

Dua Pimpinan Keraton Solo Dipertemukan di Balai Kota, tapi Purbaya Diwakilkan

Otoritas Warisan Budaya dan Pemkot Seoul Bertemu, Polemik Kuil Jongmyo Masih Buntu

Banjir di Sumatera Mempercepat Kepunahan Orangutan Tapanuli