Potret Wanita Hebat, Ekspedisi Solo di Antartika

Adalah Johanna Davidsson yang melakukannya. Ia seorang diri menjelajah Benua Antartika (Johanna Davidsson/CNN)

Dari titik Kutub Selatan, ia balik ke pantai menggunakan paralayang di mana ia diturunkan oleh pesawat. Dibantu angin, ia tiba kembali ke titik awal ekspedisi yakni di Hercules Inlet 12 hari kemudian (Johanna Davidsson/CNN)

Gurun es sejauh 1.130 kilometer dan harus dilaluinya. Davidsson melakukan ekspedisi ini tanpa bantuan dengan hanya membawa kereta luncur berbobot 243 kg (Johanna Davidsson/CNN)

Setelah berjalan selama 38 hari 23 jam 5 menit, ia muncul di bagian lain Kutub Selatan. Itulah rumah bagi Stasiun Kutub Selatan Amundsen-Scott, sebuah basis penelitian ilmiah yang dihuni beberapa manusia (Johanna Davidsson/CNN)

Pada 15 November 2016, setelah 18 bulan perencanaan dan penggalangan dana, Davidsson memulai ekspedisi. Dia berjalan menggunakan ski selama 7-12 jam menyeret kereta luncur, rata-rata 30 km/hari (Johanna Davidsson/CNN)

Perjalanannya hanya bisa melihat latar cakrawala putih. Namun, Davidsson bisa makan, bermain ski, tidur dengan hangat, tidak ada ponsel, tidak ada internet hingga tidak ada email yang bikin kehidupannya lebih mudah (Johanna Davidsson/CNN)

Davidsson dua kali mendaki puncak Gunung Vinson Massif, puncak tertinggi Antartika, 4.892 mdpl. Dia akan kembali lagi tahun ini (Johanna Davidsson/CNN)

Pada 2014, Davidsson dan saudara perempuannya melintasi lapisan es Greenland dari Narsaq ke Qaanaaq. Ia menggunakan paralayang dan ski, dan menarik kereta luncur seberat 120 kg menempuh 2.300 km dalam 36 hari, menjadi orang Swedia pertama yang melakukan itu (Johanna Davidsson/CNN)

Ia berprofesi sebagai perawat di pusat medis Tromso Legevakt dan seorang petualang terkemuka. Dia pernah berkayak 3.660 km di sekitar garis pantai Swedia dan Finlandia (Johanna Davidsson/CNN)

Ia pun pernah mendaki puncak El Capitan di Yosemite, AS. Davidsson tertarik pada tempat yang tak terlalu ramai. Ia merasa istimewa ketika sendirian di lokasi yang dituju (Johanna Davidsson/CNN)