Djenne - Masjid Agung Djenne di Mali punya arsitektur unik, dan pembanunannya juga tak biasa. Bahannya adalah lumpur yang dtempeli ke dinding setahun sekali.
Potret Masjid Megah dari Lumpur di Mali

Dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam di masa lalu, Kota Djenne memiliki Masjid Agung Djenne sejak tahun 1907 silam (Peter Yeung/BBC Travel)
Dibangun dari bahan dasar kayu sebagai strukturnya, masjid ini begitu unik karena seluruh bangunannya diplester dengan lumpur (Peter Yeung/BBC Travel)
Masjid Agung Djenne memiliki tinggi 20 meter dan panjang 91 meter. Walau dibangun dengan bahan sederhana, desainnya unik seperti gabungan bentuk landak hingga orgel (Paul de Roos/BBC Travel)
Hanya karena menggunakan lumpur sebagai pelapisnya, kondisi masjid ini kerap menurun dari waktu ke waktu. Umat muslim mereparasi masjid ini setahun sekali dengan lumpur (Paul de Roos/BBC Travel)
Lewat tradisi La Crepissage atau pemelesteran yang diadakan tiap bulan april, masyarakat Muslim setempat berkumpul dan menambal Masjid Agung Djenne dengan lumpur secara bersama-sama (Paul de Roos/BBC Travel)
Tiap tim dibekali dengan wadah untuk menampung lumpur basah. Nantinya tiap tim akan diberi bagiannya masing-masing, di mana mereka harus berlomba untuk menyelesaikan bagiannya lebih dulu (Paul de Roos/BBC Travel)
Tim yang paling gesit berhak akan uang hadiah 50 ribu West African CFA Francs (Rp 1 juta). Uang ini begitu berharga bagi mayoritas warga dengan penghasilan kurang dari Rp 15 ribu/hari (Paul de Roos/BBC Travel)
Anak-anak pun juga larut dalam keceriaan acara (Paul de Roos/BBC Travel)
Tidak hanya kaum adam yang ikut merayakan tradisi. Perempuan yang sejatinya tak diizinkan masuk masjid diperbolehkan membawa air untuk membantu para pria (Peter Yeung/BBC Travel)

Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum