Cirebon - Dulunya klenteng ini sebuah masjid. Sebelum berubah jadi klenteng, pernah juga menjadi rumah abu leluhur. Begini potret simbol toleransi keberagaman tersebut.
Foto: Klenteng di Cirebon yang Dulunya Masjid
Klenteng Talang salah satu bangunan bersejarah di Kota Cirebon. Klenteng yang berada di Jalan Talang Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jabar ini menjadi simbol toleransi keberagaman. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)

Klenteng yang usianya lebih dari lima abad itu rupanya pernah menjadi tempat ibadah bagi Muslim Tionghoa. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Bermula dari masuknya Muslim Tionghoa bermazab hanafi itu berawal dari syiar yang dilakukan Laksamana Haji Kung Wu Ping, keturunan Khonghucu yang mendirikan mercusuar di atas bukti Gung Jati, yang berada di Kecamatan Gunung Jati Cirebon. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Dari situ terbentuk tiga kelompok masyarakat Tionghoa Muslim bermazab hanafi yang tersebar di wilayah Sembung, Serindil dan Talang. Masing-masing dilengkapi masjid. Muslim Tionghoa yang berada di Sembung berkembang pesat, namun tidak di dua wilayah lainnya yakni Serindil dan Talang. Kondisi tersebur membuat Muslim Tionghoa memilih memusatkan aktivitasnya di Sembung. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Masjid di Serindil kemudian menjadi pertapaan begitupun dengan Talang, ditinggalkan karena penduduk Tionghoa Muslim mulai merosot. Akhirnya, masjid tersebut berubah jadi Klenteng. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Bangunannya di keliling tembok. Warna merah dan putih mendominasi bangunan tua bersejarah itu. Di halaman Klenteng terdapat patung Nabi Guan Panglima Sejati serta sumur keramat, yang disebut juga Sumur Kahuripan. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Sebelum berubah menjadi Klenteng, Klenteng Talang sempat berfungsi sebagai rumah abu leluhur Tionghoa pada 1848. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Terdapat sejarah yang panjang sebelum jadi klenteng. Mulai dari masjid yang dibangun sekitar 1450 oleh Tan Sam Cay yang juga dikenal sebagai Mohammad Syafei. Kemudian berubah menjadi rumah abu dan sekarang menjadi klenteng. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!