Jakarta - Daerah perbatasan Indonesia menyimpan begitu banyak cerita yang khas. Inilah potret Pulau Kundur pedalaman yang kebanyakan warganya adalah janda dan anak-anak.
Tapal Batas
Potret Pulau Para Janda di Perbatasan RI
Tak banyak yang bisa kami gali dari desa pedalaman di Pulau Kundur ini. Mereka tak ramah orang baru, apalagi yang membawa alat perekam atau kamera (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Seperti pengalaman yang kami hadapi ketika merekam suasana kampung, para ibu-ibu yang kemudian diketahui baru pulang dari bekerja di kebun sawit langsung memarahi kami. Bahkan ada yang mau menusuk salah satu teman kami ketika tak sengaja merekam wajahnya (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Kata salah satu warga, Elisna, Suku Asli yang ada di pedalaman Pulau Kundur ini menghuni 70 rumah. Mayoritas warganya beragama Kristen (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Tentu penduduk Pulau Kundur ini adalah keberagaman yang perlu dijaga. Logat berbicara mereka layaknya orang-orang Melayu yang kebanyakan beragama Islam (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Kabar burung, banyak pria atau para suami meninggalkan istri Suku Asli Pulau Kundur. Tapi itu belum bisa dibuktikan secara valid (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Saat di lokasi, tim kami juga melihat warga sedang menyembelih babi. Dan memang benar jika jarang terlihat warga laki-laki, karena meski yang menyembelih babi adalah seorang pria namun Ketua RT di sana adalah wanita, Elisna itu sendiri (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Dalam sebuah penelitian berjudul 'PERGESERAN PERSEPSI TERHADAP PENDIDIKAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DI PULAU KUNDUR KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU' yang ditulis oleh Tika Permata Sari, Pulau Kundur memang dihuni dua suku terpencil. Dua suku itu yakni, Komunitas Adat Duano dan Mantang (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?