Jakarta - Suku Lani di Papua punya cara sendiri dalam prosesi pemakaman dan ungkapan duka. Mereka akan membakar jenazah dan memotong ruas jari sebagai tanda cinta.
Foto: Tradisi Bakar Jenazah dan Potong Jari Papua

Salah satu suku di Papua bernama Lani dan tinggal di Distrik Kelila dan Distrik Eragayam, Mamberamo Tengah. Lani menjadi satu dari sekian banyak suku unik di Papua. (Hari Suroto/Istimewa)
Prosesi pemakaman Suku Lani begitu unik, malah terbilang ekstrem. Prosesi yang dipilih sejak zaman prasejarah adalah pembakaran mayat dan potong jari.
Β (Hari Suroto/Istimewa)
Ritual ini membutuhkan bahan yang tidak sedikit. Pembakaran mayat memerlukan kayu dari beberapa jenis pohon casuarina. (Hari Suroto/Istimewa)
Kayu yang akan dibakar disusun membentuk segi empat, dekat dengan lubang galian. Jenazah akan diletakkan dalam posisi duduk di atas tumpukan kayu.Β (Hari Suroto/Istimewa)
Tak semua batu disusun secara langsung. Sebagian kayu akan disusun di atas jenazah sampai menutupi semua bagian tubuh. Api akan disulut dari bagian atas kayu dan dibiarkan turun melalap tubuh jenazah. (Hari Suroto/Istimewa)
Api dibiarkan mati dengan sendirinya. Tulang-tulang sisa pembakaran kemudian dikumpulkan oleh keluarga dan dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan. (Hari Suroto/Istimewa)
Wujud orang yang dikasihi sudah tiada. Namun kesedihan dan cinta masih tersisa dalam hati keluarga. Mewujudkan kesedihan yang dirasakan, seorang wanita dari keluarga terdekat haruslah memotong ruas jarinya. (Hari Suroto/Istimewa)
Mereka percaya bahwa arwah dari yang meninggal akan menghargai rasa sakit yang diderita atau duka cita keluarga. (Hari Suroto/Istimewa)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!