Mereka yang Melestarikan Kostum Reog di Lereng Merapi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Foto Travel

Mereka yang Melestarikan Kostum Reog di Lereng Merapi

Ragil Ajiyanto - detikTravel
Rabu, 11 Mar 2020 20:11 WIB

Boyolali - Suparno sudah 20 tahun menggeluti kerajinan kostum tari tradisional dan reog. Dari tangan terampilnya, kostum reog akan tetap lestari di lereng Merapi.

Perajin Kostum Reog di Lereng Merapi

Kesenian tarian tradisional reog berkembang di wilayah lereng Gunung Merapi. Itulah yang membuat Suparno, warga Dukuh Gebyok, Desa Samiran, Boyolali menekuni bisnis kostum tari tradisional dan reog. (Ragil Ajiyanto/detikcom)

Perajin Kostum Reog di Lereng Merapi

Ide itu muncul ketika Suparno menjadi ketua paguyuban seni reog di Selo. Dari situ, muncul ide membuat seragam sendiri, karena jika membeli harganya juga tidak murah. (Ragil Ajiyanto/detikcom)

Perajin Kostum Reog di Lereng Merapi

Lama kelamaan, usahanya berkembang. Pesanan pun terus mengalir dari berbagai kelompok kesenian. Tak hanya dari Boyolali, tapi juga dari Kalimantan Timur dan Lampung. (Ragil Ajiyanto/detikcom)

Perajin Kostum Reog di Lereng Merapi

Menurut Suparno, harga yang paling murah itu pakaian gedruk dewasa sebesar Rp 650.000 sampai yang paling mahal Rp 1,5 juta.Β  (Ragil Ajiyanto/detikcom)

Perajin Kostum Reog di Lereng Merapi

Usaha kostum tari yang diberi nama Merapi Art ini pun terus bertahan hingga kini. Tak hanya kostum, Suparno juga membuat dan mengajarkan tarian kepada siapapun yang mau belajar. (Ragil Ajiyanto/detikcom)

Mereka yang Melestarikan Kostum Reog di Lereng Merapi
Mereka yang Melestarikan Kostum Reog di Lereng Merapi
Mereka yang Melestarikan Kostum Reog di Lereng Merapi
Mereka yang Melestarikan Kostum Reog di Lereng Merapi
Mereka yang Melestarikan Kostum Reog di Lereng Merapi
Hide Ads