Paris - COVID-19, yang mewabah, membuat banyak destinasi yang sebelumnya populer mendadak jadi sepi. Banyak orang yang memilih tetap di rumah daripada berwisata.
Potret Destinasi Populer yang Mendadak Sepi karena COVID-19

Museum Louvre di Paris, Prancis, ditutup sementara sejak 13 Maret 2020. Sekarang museum menjadi kosong tanpa wisatawan, padahal pada tahun lalu sekitar 9,6 juta wisatawan mengunjungi Museum Fenomenal ini. (Getty Images)
Restoran Italia yang populer, Piazza Navona di Roma, biasanya ramai didatangi wisatawan. Italia, yang telah memberlakukan lockdown, membuat warganya tetap tinggal di dalam rumah. (Getty Images)
Salah satu tempat suci bagi umat Islam, Masjidil Haram, Mekah, sampai sekarang masih belum bisa dijadikan tempat ibadah umroh. Karena virus Corona, tempat yang biasa didatangi oleh umat Islam dari penjuru dunia ini sempat terlihat kosong (Getty Images)
Wisata Wat Arun, Bangkok, yang biasanya didatangi banyak wisatawan dari China, sekarang sepi. Industri pariwisata ini sangat terpukul oleh wabah virus Corona. (Getty Images)
Candi Angkor Wat di Provinsi Siem Reap menunjukkan pemandangan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Seluruh kuil terlihat kosong. (Getty Images)
Parizer Platz di Berlin, Jerman, kini tak didatangi wisatawan. Pemerintah setempat meminta warga tetap tinggal di rumah dan menghindari pertemuan publik. (Getty Images)
Sebelumnya, The Spanish Steps atau Tangga Spanyol ramai didatangi wisatawan yang ingin sekadar duduk-duduk santai. Setelah Italia menutup semua destinasi kecuali apotek dan toko makanan, tangga ini sepi tanpa wisatawan.(Getty Images)
Air mancur paling populer di Italia, Air Mancur Trevi, memiliki keindahan yang menarik perhatian wisatawan. Karena wabah virus Corona, air mancur ini tak didatangi wisatawan. (Getty Images)
Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan juga kehilangan wisatawan. Istana yang populer khususnya bagi pencinta drama Korea ini sebelumnya didatangi banyak wisatawan yang berfoto sambil menggunakan hanbok. (Getty Images)
Saat musim sakura di Jepang, Tokyo Cherry Blossom didatangi banyak wisatawan, bahkan membuat tempat ini sangat padat. Walau Jepang tidak memberlakukan lockdown, warga memilih berada di rumah. (Getty Images)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum