Jakarta - Meskipun sedang ada Corona, warga Washingto tetap berdatangan ke taman untuk menyaksikan mekarnya bunga sakura.
Potret Antusiasme Warga Washington Saksikan Sakura Mekar di Tengah Corona

Selain Jepang, momen mekarnya bunga sakura juga dinikmati warga Washington, Amerika Serikat meskipun kini tengah terjadi pandemi Corona. (Foto: Jackquelyn Martin/AP)
Warga Washington sebenarnya telah dilarang oleh otoritas setempat untuk datang ke taman bunga sakura. Hal ini terpaksa dilakukan untuk menghindari munculnya kerumuman orang yang dapat berpotensi menularkan Corona. (Foto: Jackquelyn Martin/AP)
Pejabat setempat meluncurkan gerakan #StayHomeCherryBlossomsChallange agar kunjungan ke taman-taman menjadi rendah. Lalu ada juga aturan agar orang-orang saling menjaga jarak sekitar 6 kaki atau sekitar hampir 2 meter agar virus ini tak menulari lebih banyak orang. (Foto: Jackquelyn Martin/AP)
Departemen Kepolisian Metropolitan telah menutup belasan jalan, jembatan, dan lalu lintas. Sistem kereta Metro juga menutup stasiun-stasiun yang dekat dengan kawasan Tidal Basin. Tujuannya untuk mengurangi kerumunan orang. (Foto: Jackquelyn Martin/AP)
Namun sejumlah orang tetap saja datang untuk memandangi bunga sakura yang mekar. Masa puncak bunga sakura mekar ini adalah pada hari Jumat (21/3) dan akan bertahan selama 10 hari. (Foto: Jackquelyn Martin/AP)
Kendati orang-orang tetap berdatangan ke taman, mereka berkumpul dalam kelompok kecil yang terdiri atas tiga atau empat orang. Mereka tidak datang bergerombol dalam kelompok besar. (Foto: Jackquelyn Martin/AP)
Sementara itu orang-orang juga tampak menjaga diri mereka dari terpaan virus, seperti salah seorang remaja berusia 17 tahun yang menggunakan pakaian hazmat berwarna kuning, lengkap dengan masker gas, sepatu boots dan sarung tangan.Β (Foto: Jackquelyn Martin/AP)
Di sisi lain ada juga pengunjung Asia bernama Milla Tang dan Aaron Chen yang datang melihat bunga sakura sambil mengenakan masker. (Foto: Jackquelyn Martin/AP)
Bagi kebanyakan orang terutama yang usianya masih muda, virus Corona hanya menyebabkan gejala ringan atau sedang seperti demam dan batuk. Sementara bagi orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan, virus ini dapat menyebabkan penyakit yang diderita mereka menjadi makin parah, termasuk menimbulkan pneumonia. (Foto: Jackquelyn Martin/AP)
Menurut WHO, orang yang sakit ringan dapat sembuh dalam waktu sekitar 2 minggu sedangkan yang sakit parah membutuhkan waktu 3-6 minggu untuk pulih. (Foto: Jackquelyn Martin/AP)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau