Sumatera Barat - Indonesia terkenal akan kekayaan seni dan budaya yang mendunia. Salah satunya adalah talempong, alat musik perkusi tradisional dari Minangkabau.
Picture Story
Gema Talempong dari Minangkabau

Talempong merupakan alat musik perkusi tradisional yang berasal dari Minangkabau.
Alat musik tradisional ini memiliki bentuk yang bulat dan mirip dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan.Β Meski memiliki bentuk yang hampir mirip dengan bonang, alat musik talempong memiliki bunyi yang unik khas Minangkabau.
Untuk membuat talempong, perajin membutuhkan sedikitnya 30 hari, mulai dari pencetakan hingga dapat dimainkan.Β Dilansir dari Antara, menurut perajin, membuat talempong pun tidak bisa sembarang orang, sebab kemampuan tersebut diturunkan dari generasi sebelumnya.
Pertama, perajin harus mencetak lilin yang berbentuk talempong. Setelah kering, lilin tersebut kemudian dilamuri dengan tanah berlapis-lapis. Lapis pertama terdiri dari tanah kental, membaluti bagian dalam dan luar lilin berbentuk talempong tersebut. Kemudian dijemur lalu dilapis kembali hingga talempong berbentuk gemuk.
Kondisi cuaca sangat mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pembuatan talempong, karena penjemuran butuh sinar matahari. Setelah penjemuran untuk lapisan terakhir, barulah bakal cetakan talempong dibakar di tungku pembakaran khusus. Pada saat inilah, lilin yang berada di dalam lapisan tanah itu akan mencair dan membentuk cetakan talempong.
Lapisan tanah pun dibakar hingga dua kali agar cetakan talempong kuat, karena akan diisi dengan cairan logam kuningan dari logam bekas dengan meleburnya. Proses penuangan cairan logam dalam cetakan talempong memerlukan kehati-hatian ekstra dan akan gagal ketika cetakan bocor atau pecah. Β
Setelah dingin, cetakan bisa dipecahkan dan meninggalkan talempong yang sudah jadi di dalamnya. Talempong ini akan disetel nadanya lalu dipoles berulang kali hingga mengkilap.
Satu buah talempong dihargai mulai Rp 190 ribu hingga Rp 250 ribu. Biasanya talempong dimainkan dengan jumlah delapan hingga 16 buah.Β
Sejumlah bengkel usaha pembuatan talempong di desa itu masih bertahan di tengah perkembangan gaya hidup modern. Dan selama gema talempong masih terdengar hingga ke kota-kota, bengkel itu akan terus mengepulkan asap yang diramaikan dengan suara-suara khas logam yang dipukul.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!