Jakarta - Shinkansen yang biasanya menjadi primadona bagi wisatawan mulai ditinggalkan penumpang. Ya, semua ini merupakan dampak dari virus Corona.
Foto: Shinkansen yang Sepi Penumpang Gegara Corona

Gara-gara virus Corona, beberapa bulan ini stasiun Tokyo yang melayani penumpang Shinkansen kini sepi. Tak nampak lagi penumpang yang biasanya antre bejubel memberli kotak nasi bento berbentuk Shinkansen. (Ilustrasi Shinkansen/iStock)
Kedua perusahaan kereta api besar penyedia Shinkansen di Jepang yaitu East Japan Railway dan West Japan Railway merugi dalam jumlah yang tidak sedikit. (iStock)
Β Kerugian tersebut termasuk yang terbesar sejak jaringan kereta api di Jepang diprivatisasi pada tahun 1987. (iStock)
Kedua perusahaan kereta api besar penyedia Shinkansen di Jepang yaitu East Japan Railway dan West Japan Railway merugi dalam jumlah yang tidak sedikit. (iStock)
Foto: CNN
Biasanya, orang Jepang memanfaatkan musim liburan dengan pelesiran ke kota lain yang beda pulau. Namun dalam masa pandemi ini mereka memilih untuk berada di rumah saat tak ada keperlian mendesak. (CNN)
Sampai-sampai, pemerintah Jepang meluncurkan kampanye nasional untuk mendorong wisata domestik, agar orang-orang Jepang mulai menggunakan lagi kereta cepat Shinkansen. Pemerintah Jepang juga mensubsidi 50% biaya transport orang-orang yang mau liburan di dalam negeri. (CNN)
Di bulan Agustus lalu, penumpang East Japan Railway anjlok sampai 74% jumlahnya dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 lalu.Β (iStock)
Keadaan ini tentu akan membuat operator Shinkansen kesulitan untuk kembali mencatatkan laba, bahkan nanti ketika pandemi Corona sudah berakhir. (CNN)
Jumlah wisatawan internasional yang ke Kyoto saja bulan Juli ini anjlok hingga 99,8%. Nyaris tidak ada turis yang berkunjung ke area ini selama 4 bulan berturut-turut (Istimewa/Inhabitat (Eduardo Hasian Simorangkir)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!