Jakarta - Berbagai teknologi canggih sudah diterapkan di bandara. Di antaranya ada yang masih dalam proses atau masih dalam bentuk prototipe.
Deretan Teknologi Canggih di Bandara dan Pesawat

Makin banyak bandaraΒ yang menguji dan menerapkan identifikasi biometrik. Memverifikasi identitasΒ traveler melalui sidik jari atau fitur wajah misalnya. Delta Air Lines telah memasang teknologi pengenalan wajah di kios check-in, loket, pos pemeriksaan, dan gerbang keberangkatan di sejumlah bandara AS. Perusahaan menekankan bahwa data disimpan dengan aman.
Pandemi COVID-19 telah mempercepat kebutuhan akan teknologiΒ nirsentuh. Diehl Aviation, sebuah perusahaan interior pesawat terbang telah merancang toilet tanpa sentuhan, menggunakan sensor yang sangat sensitif di semuaΒ perkakas. Kunci pintu, tutup toilet, flush, keran, dan tutup tempat sampah semuanya dikontrol olehnya.
Bandara Hong Kong juga menguji robot pembersih otonom yang dikerahkan sepanjang waktu di toilet umum dan ruang penting lainnya. RobotΒ ini dilengkapi dengan alat sterilisasi sinar ultraviolet yang mampu menjelajah secara mandiri dan menurut otoritas bandara, dapat mensterilkan hingga 99,99% bakteri di sekitarnya hanya dalam 10 menit.
Covid-19 juga menginspirasi pembuatan alat dengan metode disinfeksi berteknologi tinggi. Bandara Internasional Hong Kong sedang bereksperimenΒ menciptakan CLeanTech, fasilitas yang mampu disinfeksi seluruh tubuh. Menurut otoritas bandara, fasilitas tersebut mengandung lapisan antimikroba yang dapat membunuh virus atau bakteri yang ditemukan pada pakaian atau tubuh dari jarak jauh.
British Airways sedang menguji robot otonom di Terminal 5, Bandara Heathrow. Robot, yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi BotsAndUsΒ ini dapat berinteraksi dengan penumpang dalam berbagai bahasa dan memiliki kemampuan untuk menjawab ribuan pertanyaan termasuk yang terkait dengan informasi terkini penerbangan. Berkat teknologi geo-lokasi, mereka dapat bergerak di sekitar terminal dan mengantar pelanggan.
Pengujian kios suara nirsentuh sedang dilakukan di Bandara Internasional Abu Dhabi. Dikembangkan dalam kemitraan antara Etihad Airways dan perusahaan Australia Elenium Automation, kios ini dapat memantau suhu, jantung, dan detak pernapasan penumpang sebelum check-in. Sistem secara otomatis menghentikan proses check-in atau penyerahan bagasi jika tanda-tanda vital penumpang menunjukkan potensi gejala penyakit.
Perusahaan teknologi Analogic telah mengembangkan solusi pemeriksaan bagasi, yang disebut ConneCT. Alat ini dirancang untuk mempersingkat waktu tunggu penumpang dan mendeteksi ancaman keamanan dan zat ilegal. Mesin tersebut menghasilkan gambar tas tiga dimensi dan memberi tahu staf jika ada kemungkinan ada ancaman.Β Traveler tidak perlu mengeluarkan laptop dan cairan dari tas merekaΒ jika melewati pemindai ini.
Perusahaan teknologi memperkenalkan alat pelacak bom canggih buat dipasang di bandara dan pesawat. Keberadaannya diklaim bisa melengkapi peran anjing pelacak.Β Koniku, startup berbasis di Silicon Valley yang didirikan oleh Oshiorenoya Agabi, mencoba mengembangkan hal itu. Mereka membuat sensor berteknologi tinggi yang terbuat dari sel hidup yang dimodifikasi secara genetik lalu dapat mendeteksi bau di udara.
Maskapai Uni Emirat Arab (UEA) Emirates meluncurkan layanan touchless, jalur biometrik. Alat ini terintegrasi dengan fasilitas bandara.Β Emirates telah meluncurkan jalur biometrik terintegrasi di Bandara Internasional Dubai (DXB). Pengalaman di bandara dengan teknologi tanpa sentuhan ini sudah terbuka untuk semua penumpang Emirates yang akan bepergian dari dan melalui Dubai.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour