Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Picture Story

Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi

Muhammad Ridho - detikTravel
Minggu, 03 Jan 2021 05:35 WIB

Bali - Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus putar kemudi. Mereka alif profesi.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Tiba di spot ikonik bertuliskan TANAH LOT, sekumpulan fotografer dengan baju seragam berwarna putih duduk santai.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Para juru foto untuk wisatawan ini kehilangan pandapatan sejak Corona merebak.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Nyoman, seorang fotografer wisata yang sudah 20 tahun mencari nafkah di Pura Tanah Lot Bali mengatakan Pura Tanah Lot sudah beberapa bulan ditutup. Baru dibuka sebulan lalu.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Nyoman bercerita bahwa selama pandemi mereka kembali menjadi petani.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Karena sebelum jadi fotografer, pekerjaan dia memang petani.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Mereka mengaku sejak pandemi maksimal hanya mencetak 10 lembar foto. Padahal 10 lembar foto sebelum pandemi tidak ada apa-apanya.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Sebelum pandemi, wisatawan yang datang bisa mencapai 3-4 ribu orang per hari. Kalau akhir pekan, jumlah turis bisa tembus di angka 8 ribuan.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Dengan tarif foto Rp 20.000 per lembar, para fotografer ini bisa hidup.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Kendati wisatawan sepi, namun fotografer tetap berusaha untuk menawarkan jasa.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Sambil panas-panas, mereka menunjukkan beberapa hasil cetakan yang sudah jadi sebagai contoh.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Entah tertarik atau iba, wisatawan setuju untuk menggunakan jasa fotografer wisata dan hanya mencetak satu lembar. Selebihnya, mereka meminta sang fotografer memotret lewat smartphone canggih mereka.

Pandemi Corona yang merebak membuat sejumlah fotografer di Tanah Lot, Bali harus bekerja lebih keras.

Para fotografer ini berharap wisatawan bisa datang dengan memperhatikan protokol kesehatan. Mereka juga berharap teman-teman dari luar kota datang liburan ke Bali, khususnya Tanah Lot.

Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Mati-matian Fotografer Tanah Lot di Masa Pandemi
Hide Ads