Banyuwangi - Alas Purwo Banyuwangi dianggap sebagai salah satu hutan paling angker di Tanah Jawa. Begini rupa sudut-sudutnya berupa hutan hingga pantai.
Rupa Alas Purwo, Salah Satu Hutan Paling Angker di Tanah Jawa

Taman Nasional Alas Purwo memiliki keindahan baik flora dan fauna. Dianggap sebagaiΒ tanah tertua di Pulau Jawa, destinasi ini berada di ujung tenggara Pulau Jawa, tepatnya berada di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, atau 65 kilometer dari pusat kota Banyuwangi.
Menurut ahli spiritual dari Banyuwangi, Ki Joko Gondrong mengatakan, wisatawan yang datang ke Alas Purwo hendaknya berhati-hati. Sebab Alas Purwo dipercaya sebagai tempat pertama dihuni oleh manusia yakni Situs Kawitan.Β
Alas Purwo punya Sadengan, sabana luasΒ tempat burung merak, rusa, dan banteng Jawa berkumpul. Di sana disediakan menara pantau bagi wisatawan. Jika mau melihat burung merak, rusa, dan banteng Jawa harus datang pagi-pagi sekitar pukul 06.00 WIB atau sore pukul 15.00 WIB.Β Β
Untuk penghuni, kata Ki Joko Gondrong, setiap hutan merupakan tempat angker, tentu didiami oleh makhluk halus seperti genderuwo, jin dan setan tak terkecuali Taman Nasional Alas Purwo. Kebanyakan, adalah sejenis makhluk halus pengikut Nyi Roro Kidul.Β
Karena berada di pesisir pantai selatan, TN Alas Purwo juga diberkahi deretan pantai eksotis. Beberapa pantainya yakni Pantai Parang Ireng, Pantai Ngagelan, Pantai Pancur dan Pantai Plengkung.
Di Ngagelan, pantai tempat berlabuhnya penyu bertelur juga ditemui tempat penangkaran tukik (anak penyu) empat jenis penyu. Lalu ada Pantai Pancur, dimana fasilitas di pantai ini lebih lengkap seperti ada musala, tempat parkir dan warung makan.
Pantai Plengkung atau yang dikenal dengan Pantai G-Land adalah tempat surfing para peselancar profesional. Pantai ini punya ombak setinggi 6 meter dan merupakan salah satu tempat surfing terbaik di dunia.Β
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!