Jakarta - Ritual labuhan sudah dilakukan turun-temurun di Yogyakarta. Meski di tengah pandemi, tradisi doa bersama ini tetap dilakukan dengan jumlah yang terbatas.
Foto: Ritual Labuhan, Doa Bersama di Pantai Parangkusumo

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar labuhan dalam rangka memperingati jumenengan tingalan dalem Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Pantai Parangkusumo, Bantul.Β (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Labuhan kali ini tidak melibatkan banyak orang karena pandemi COVID-19.Β (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Labuhan itu merupakan bentuk manifestasi rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa. (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Apeman dalem, jarik, pengageman, kenoko, kenoko (kuku), rikmo (rambut) dan kain cangkring jadi ubo rampe alias barang yang dilabuhkan ke laut. (Pradito Rida Pertana/detikcom)
epala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto mengaku, labuhan kali ini agar berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Di mana pihaknya membatasi jumlah peserta.Β (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?