Karawang - Istilah goyang karawang hadir sejak tahun 1970-an silam dan terus eksis hingga sekarang. Adapun terdapat pembeda dari generasi dulu dan sekarang.
Potret Penari Goyang Karawang dari Masa ke Masa

Dalam perjalanannya, goyang karawang lekat dengan stigma erotis akibat geol atau gerak pinggul yang begitu panas nan sensual (Disparbud Karawang)
Salah satu yang menjadi saksi hidup dari masa lalu itu adalah Mak Itoh atau Haji Masitoh, yang dijuluki sang penari ronggeng terakhir. Di masa mudanya, Mak Itoh kerap merasakan disawer karena goyang pinggulnya yang menghipnotis kaum adamΒ (Randy/detikTravel)
Tampil bersama kelompok Sekar Muda, Mak Itoh kini telah menyudahi karirnya. Namun, ia memilih untuk meneruskan seni itu pada murid dan anak cucunya (Randy/detikTravel)
Kini perjuangan Mak Itoh diteruskan oleh anak-anak didik dan keluarganya yang tampil dengan nama H. Baskom, terinspirasi dari mending suaminya Haji AkomΒ (Randy/detikTravel)
Di kalangan milenial, goyang karawang juga kerap ditampilkan lewat seni Jaipong yang populer di anak muda Karawang. Namun, telah mengalami penyesuaian yang lebih segar (Randy/detikTravel)
Risna, salah satu praktisi goyang karawang dari kalangan remaja. Bergabung dengan kelompok Mahasiwa Junior Studio, Risna kerap terpanggil untuk menjaga warisan budaya Karawang lewat jalur seni tariΒ (Randy/detikTravel)
Tak hanya Risna yang telah remaja, seni tari Jaipong juga diramaikan oleh anak-anak yang masih berumur belia. Hingga saat ini, regenerasi tetap dipertahankan demi menjaga identitas seni budaya KarawangΒ (Randy/detikTravel)

Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol