Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Foto Travel

Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara

Garry Lotulung/Getty Images - detikTravel
Kamis, 23 Jun 2022 17:04 WIB

Jepara - Salah satu daerah penghasil kain tenun ikat adalah desa Troso. Disini tak hanya menghasilkan tenun motif asli Jepara, namun motif tenun di seantero nusantara.

Yarns are seen at the traditional weaving workshop at Troso village in Jepara, Central Java Province, Indonesia on June 21, 2022. Textile makers in Indonesia are currently on a recovery path, after battling the COVID-19 pandemic in early 2020 until 2022. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)

Seorang perajin membuat kain tenun di sanggar tenun tradisional di desa Troso, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (21/6/2022). Β 

Yarns are seen at the traditional weaving workshop at Troso village in Jepara, Central Java Province, Indonesia on June 21, 2022. Textile makers in Indonesia are currently on a recovery path, after battling the COVID-19 pandemic in early 2020 until 2022. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)

Troso adalah nama salah satu desa yang terdapat di kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Di desa inilah tempat komunitas pengrajin tenun ikat troso berada.Β  Β 

Yarns are seen at the traditional weaving workshop at Troso village in Jepara, Central Java Province, Indonesia on June 21, 2022. Textile makers in Indonesia are currently on a recovery path, after battling the COVID-19 pandemic in early 2020 until 2022. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)

Sebenarnya Tenun Troso adalah teknik tenun gedok dan kemudian dalam kurun waktu yang cukup panjang, berkembang menjadi tenun ikat. Masyarakat Kabupaten Jepara dan sekitarnya lebih mengenal dengan sebutan 'Tenun Troso'.Β  Β 

Yarns are seen at the traditional weaving workshop at Troso village in Jepara, Central Java Province, Indonesia on June 21, 2022. Textile makers in Indonesia are currently on a recovery path, after battling the COVID-19 pandemic in early 2020 until 2022. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)

Kerajinan tenun ini tumbuh dan berkembang sejak jaman Belanda dan terus dilestarikankan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Saat ini sudah pada generasi yang kelima. Β 

Yarns are seen at the traditional weaving workshop at Troso village in Jepara, Central Java Province, Indonesia on June 21, 2022. Textile makers in Indonesia are currently on a recovery path, after battling the COVID-19 pandemic in early 2020 until 2022. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)

Uniknya para perajin di Desa Troso ini tidak hanya membuat kain tenun motif asli Jepara. Penenun juga membuat hampir seluruh corak dan motif tenun di seantero nusantara. Ada banyak juga tenun motif Toraja, Sumba, Flores, Bali, ada juga dari Sumatra dan beberapa daerah lainnya dibuat disini. Β 

Yarns are seen at the traditional weaving workshop at Troso village in Jepara, Central Java Province, Indonesia on June 21, 2022. Textile makers in Indonesia are currently on a recovery path, after battling the COVID-19 pandemic in early 2020 until 2022. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)

Pada awalnya dulu, pengrajin membuat kain tenun dengan alat sederhana dari kayu. Istilahnya tenun duduk, karena saat menenun pengrajin berposisi duduk. Kemudian pada era tahun 1970 ke atas, ada produk alat tenun baru yang lebih besar yang juga terbuat dari kayu. Mereka menyebutnya Alat Tenun Bukan Mesin, disingkat ATBM. Β 

Yarns are seen at the traditional weaving workshop at Troso village in Jepara, Central Java Province, Indonesia on June 21, 2022. Textile makers in Indonesia are currently on a recovery path, after battling the COVID-19 pandemic in early 2020 until 2022. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)

Menggunakan ATBM, pengerjaan kain tenun jadi lebih cepat. Alat inilah yang sampai sekarang masih digunakan oleh pengrajin tenun Desa Troso.Β  Β 

Yarns are seen at the traditional weaving workshop at Troso village in Jepara, Central Java Province, Indonesia on June 21, 2022. Textile makers in Indonesia are currently on a recovery path, after battling the COVID-19 pandemic in early 2020 until 2022. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)

Setiap pengrajin bisa membuat enam potong kain per hari. Setiap potong panjangnya 2,5 meter. Β 

Yarns are seen at the traditional weaving workshop at Troso village in Jepara, Central Java Province, Indonesia on June 21, 2022. Textile makers in Indonesia are currently on a recovery path, after battling the COVID-19 pandemic in early 2020 until 2022. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)

Satu hal yang sangat membanggakan dari Desa Troso adalah semangat menenun yang tetap terpelihara hingga sekarang.Β  Β 

Yarns are seen at the traditional weaving workshop at Troso village in Jepara, Central Java Province, Indonesia on June 21, 2022. Textile makers in Indonesia are currently on a recovery path, after battling the COVID-19 pandemic in early 2020 until 2022. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)

Β Di Desa Troso, kaum pria juga ikut menenun. Berbeda dengan diΒ Flores, Sumba, Lombok, dan Bima yang kebanyakan dilakukan oleh perempuan.

Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara
Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara
Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara
Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara
Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara
Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara
Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara
Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara
Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara
Menjaga Warisan Tenun Nusantara di Desa Troso Jepara
Hide Ads