Bali - Desa Tenganan Pegringsingan memiliki banyak tradisi adat yang menarik perhatian. Usai tradisi perang pandan untuk laki-laki, ada ayunan jatra untuk para putri.
Foto Travel
Serunya Tradisi Ayunan Jantra di Desa Tenganan Bali

Perempuan desa Tenganan Pegringsingan menaiki Ayunan Jatra di Desa Tenganan Pegringsingan, Bali, Kamis (23/6/2022). Β
Setelah selesai melaksanakan tradisi mekare-kare atau perang pandan, selanjutnya para remaja putri yang ada di Desa Tenganan Pegringsingan akan melaksanakan sebuah tradisi yang bernama ayunan jantra.Β Β
Ayunan jantra ini beberapa orang remaja putri akan naik ke ayunan selanjutnya para remaja putra bertugas untuk mengayunkan.Β Β
Ayunan jantra ini memiliki makna ketika para remaja putri sudah dewasa nantinya harus siap saat sedang berada di atas maupun di bawah. Β
Tamping Takon Betenan atau Bendesa Adat Tenganan Pegringsingan Putu Suarjana mengatakan ayunan jantra tersebut dipasang selama 18 hari selama rangkaian dari Usaba Sambah. Selama itu pula setiap sore para remaja putri akan menaiki ayunan tersebut dan remaja putra bertugas untuk mengayunkan tapi tetap harus menggunakan pakaian adat Tenganan Pegringsingan dan juga mendapat pengawasan dari orang dewasa. Β
Ia juga mengatakan yang boleh menaiki ayunan jantra tersebut hanyalah seorang remaja putri.Β
Permainan ayunan jantra inijuga cukup menyita perhatian dari para pengunjung yang datang baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dalam satu ayunan jantra mampu menampung dari 4 hingga 8 orang remaja putri. Tergantung jumlah tempat yang ada dalam satu ayunan tersebut dan remaja putra yang bertugas untuk mengayunkan ada empat orang, dua orang di bawah dan dua orang di tengah.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum