Jakarta - Jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo akan segera dibatasi. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian komodo dan kawasan itu.
Foto Travel
Kunjungan Wisatawan ke TN Komodo akan Dibatasi

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia - Alue Dohong, PhD bersama Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur - Drs. Josef Nae Soi, M.M dan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan - Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M dalam Konferensi Pers 'Penguatan Fungsi Taman Nasional Komodo sebagai Upaya Mempertahankan Nilai Jasa Ekosistem'.
Berdasarkan kajian yang dibuat oleh Tim Ahli Kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem di Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Kawasan Perairan di sekitarnya, diprediksi jumlah kunjungan wisatawan ke TN Komodo akan kembali melonjak setelah pembatasan dicabut. Angkanya diprediksi mencapai hampir 300 ribu orang pada 2030 dan 480 ribu pada 2045. Padahal, jumlah pengunjung ideal di TN Komodo sebanyak 219 ribu per tahun atau maksimalnya 292 ribu per tahun.
Irman menyebut pembatasan jumlah wisatawan itu diyakini dapat menekan hilangnya nilai jasa ekosistem dan nilai manfaat sosial ekonomi. Di antaranya meliputi, tempat tinggal dan ruang hidup, estetika, rekreasi dan ecotourism, biodiversitas, sumber daya genetik, pengaturan iklim, produksi primer, dan air bersih.
Pembatasan jumlah wisatawan itu dilakukan dengan penerapan kebijakan baru TN Komodo. Di antaranya, membatasi jumlah kapal yang menginap di tengah laut, reservasi kunjungan secara online, dan hanya kapal berizin yang bisa mendekati TN Komodo.

Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol