Joki Cilik Pacuan Kuda Sumbawa Bergelut dengan Kontroversi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Joki Cilik Pacuan Kuda Sumbawa Bergelut dengan Kontroversi

Faruk Nickyrawi - detikTravel
Minggu, 24 Jul 2022 20:31 WIB

Jakarta - Aktivitas joki cilik di pacuan kuda Sumbawa memang menuai pro kontra. Meski demikian aktivitas itu tetaplah berlanjut tanpa kendala.

Pacuan kuda di Sumbawa
Tradisi pacuan kuda sudah melekat di kalangan masyarakat Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan ini tetap eksis meski ada pro dan kontra mengenai eksploitasi anak di dalamnya.
Pacuan kuda di Sumbawa
Keberadaan mereka dapat traveler temui di arena Pacuan Kuda Lemba Kara, Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu. Ratusan pecinta pacuan kuda memadati arena ini untuk melombakan kuda-kuda mereka.
Pacuan kuda di Sumbawa
Para pemilik kuda akan memadati arena Pacuan Kuda Lemba Kara sejak subuh setiap hari Minggu. Mereka bukan hanya dari wilayah Dompu, namun ada juga yang berasal dari kota dan Kabupaten Bima bahkan dari Kabupaten Sumbawa.
Pacuan kuda di Sumbawa
Sesi latihan ini tidak jauh beda dengan lomba atau event sungguhan (perebutan juara). Kuda-kuda akan ditunggangi oleh anak kecil yang berusia antara 4-8 tahun yang disebut dengan joki cilik.
Pacuan kuda di Sumbawa
Peralatan yang mereka gunakan pun sama seperti saat penyelenggaraan event kejuaraan yakni joki dilengkapi dengan peralatan cambuk, helm pengaman, serta ada dukun (sando jara dalam Bahasa Bima-Dompu).
Joki Cilik Pacuan Kuda Sumbawa Bergelut dengan Kontroversi
Joki Cilik Pacuan Kuda Sumbawa Bergelut dengan Kontroversi
Joki Cilik Pacuan Kuda Sumbawa Bergelut dengan Kontroversi
Joki Cilik Pacuan Kuda Sumbawa Bergelut dengan Kontroversi
Joki Cilik Pacuan Kuda Sumbawa Bergelut dengan Kontroversi
Hide Ads