Jakarta - Wae Rebo, desa wisata di selatan Flores yang menawarkan damainya kehidupan. Tanpa sinyal, hanya ada interaksi sesama manusia dengan alam dan budaya.
Potret Kehidupan Damai Wae Rebo, Surga di Atas Awan Flores

Wae Rebo merupakan salah satu desa wisata di Manggarai Barat, NTT.Β
Warga desa Wae Rebo hidup secara komunal di rumah-rumah tradisional. Rumah ini disebut Mbaru Niang, artinya rumah yang tinggi dan bundar.
Setiap rumah dilengkapi Ngando, yaitu ujung tiang Bongkok yang terletak di puncak atap. Ngando dalam gambar merupakan ngando untuk rumah utama. Karena pada rumah biasa, ngando hanya berbentuk garis lurus saja.
Wisatawan yang berkunjung ke Wae Rebo juga akan menempati rumah tradisional ini. Mereka akan menginap secara komunal bersama wisatawan lain.
Desa ini terletak di ketinggian sekitar 1200 mdpl. Karena letaknya yang cukup tinggi, udara dan suasana desa ini sangat sejuk dan alami.
Udaranya yang masih segar membuat wisatawan dapat dengan leluasa melakukan beragam aktivitas fisik yang menyehatkan.Β
Menjelang siang, wisatawan akan dihangatkan oleh matahari yang mulai muncul di sela-selaΒ barisan rumah.
Karena udara dan kehidupan yang masih sangat alami, warga desa Wae Rebo umumnya berumur panjang. Ini adalah Mama Katarina, warga tertua yang kini sudah berusia 90 tahun.
Saat matahari sudah bersinar sempurna, keindahan desa Wae Rebo dapat dinikmati dengan lebih jelas. Ini adalah tampilan desa Wae Rebo saat masyarakat sudah kembali bekerja dan wisatawan telah kembali pulang.Β
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan