Jakarta - Fenomena aurora menghasilkan cahaya menyala yang ajaib di langit malam. Fenomena alam ini hanya bisa dinikmati di negara yang jauh dari garis khatulistiwa.
Foto Travel
10 Jepretan Aurora yang Bikin Jatuh Hati

Ini dia penampakan salah satu fenomena aurora di langit Swedia.
Lanjut, fenomena aurora borealis di Greenland.
Berikutnya, ada penampakan aurora dari lagit Norwegia. Fenomena aurora ini tercipta ketika atmosfer bumi berinteraksi dengan partikel yang dipancarkan oleh matahari.
Tak melulu berwarna hijau, fenomena aurora borealis juga tampil dengan warna kemerahan di Finlandia. Warna merah ini tercipta karena efek badai matahari yang terjadi pada 2003 lalu.
Sebuah rumah di Norwegia dekat Svolvar terlihat sangat indah dengan latar belakang berupa aurora.
Fenomena ini pun tercipta saat terdapat ledakan besar di permukaan matahari, miliaran partikel terlontar. Partikel yang terlontar memiliki kecepatan rambat mencapai 800 kilometer per detik. Partikel dari pancaran itupun kemudian menumpuk di ionosfer, lapisan atmosfer yang mengandung ion. Sebagian dari ionosfer bertumpuk dengan magnetosfer atau medan magnet bumi.
Aurora Borealis dan Aurora Australis agak berbeda. Jenis ini dibedakan dari asal munculnya aurora ini. Aurora Borealis atau cahaya utara berasal dari kutub utara. Sedangkan fenomena aurora yang berasal dari kutub selatan disebut dengan Aurora Australis. Aurora Australis tidak sepopuler Aurora Borealis dan memiliki warna kemerahan seperti cahaya matahari terbit, sedangkan Aurora Borealis berwarna kehijauan.
Aurora Australis atau cahaya selatan yang berwarna kemerahan bisa dilihat di negara bagian selatan Bumi seperti Antartika, Amerika Selatan, Australia hingga New Zealand. Sedangkan Aurora Borealis biasanya muncul di belahan bumi utara seperti Finlandia, Islandia (Iceland), Skotlandia, Norwegia, Swedia dan Inggris di bagian Utara.
Sebagai informasi, kalau di bumi, aurora terjadi di Iceland hingga Finlandia, akan tetapi di planet lain ternyata juga sering mengalami fenomena aurora. Planet yang memiliki atmosfer dan medan magnet, mereka memungkinkan memiliki aurora. Fenomena aurora yang indah pernah terjadi di planet Jupiter dan Saturnus.
Nama Aurora Borealis berasal dari nama Dewi Fajar kepercayaan orang Romawi Kuno. Penduduk Amerika Utara percaya kalau aurora merupakan wujud dari roh orang-orang yang sudah meninggal. Selain itu ada juga yang percaya kalau fenomena ini jadi pertanda cahaya untuk memandu jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal ke surga. Sementara itu, suku Inuit atau orang Eskimo memiliki kepercayan kalau Aurora Borealis ialah wujud dari roh-roh binatang yang sudah mereka buru selama ini.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!