Singkawang - Ratusan tatung melakukan ritual cuci jalan atau disebut tolak bala di Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang, Kalimantan Barat. Bagian perayaan Cap Go Meh 2575.
Laporan dari Singkawang
Ekstrem Ritus Tatung Ditusuk Benda Tajam untuk Tolak Bala Jelang Cap Go Meh

Salah satu aksi ekstrem tatung saat cuci jalan atau tolak bala di Singkawang. (dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf)
Cuci jalan oleh tatung itu digelar pada dua hari, Kamis (22/2/2024) dan Jumat (23/2) sedangkan Cap Go Meh jatuh pada Sabtu (24/2).Β (dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf)
Ratusan tatung ambil bagian dalam ritus cuci jalan di depan wihara tertua di Singkawang, Tri Dharma Bumi Raya Singkawang. (dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf). (Femi Diah/detikcom)
Tatung menurut bahasa Hakka adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. Raga tatung itu dijadikan sarana berkomunikasi oleh roh dewa atau leluhur melalui mantra dan mudra. Ritual pemanggilan roh itu dipimpin oleh seorang pendeta di kelenteng yang terlebih dulu meminta izin Dewa Kemakmuran Toa Pek Kong supaya diberi keselamatan dan keberkahan.(Femi Diah/detikcom)
Tradisi tatung dinilai sebagai sebuah ritual ekstrem. Sebab, tradisi itu mempertontonkan atraksi menusuk badan dengan benda tajam atau duduk di atas mata golok, ujung tajam baja atau ujung paku. (Femi Diah/detikcom)
Tradisi itu sekaligus sebagai bagian dari proses asimilasi budaya antara suku Tionghoa, Dayak, dan Melayu yang ditunjukkan lewat penggunaan atribut pakaian adat para tatung. Bernuansa merah dan berciri khas seperti baju perang dari etnis Dayak, maupun etnis Tionghoa. Mereka lengkap dengan aksesoris kepala yang dihiasi dengan bulu hewan sejenis burung. (Femi Diah/detikcom)
Ritual itu diiringi dengan musik tetabuhan yang dimainkan, mewakili ketiga unsur etnis dengan populasi terbanyak di Singkawang. Misalnya, Loku, Chem, dan Lho yang berasal dari Tionghoa dan Dau Weknya, Naknya, serta Gong yang berasal dari Dayak. (dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf)
Tradisi tatung melaksanakan tolak bala atau cuci jalan menjelang Cap Go Meh di SIngkawang, Kalbar, Jumat (23/2/2024). (Femi Diah/detikcom)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol