Jepang - Kota Fujikawaguchiko membangun layar untuk menghalangi pemandangan Gunung Fuji. Sebuah spot foto paling populer di Jepang akan ditutup untuk mengurangi turis.
Foto Travel
Jepang Mulai Tutup Spot Foto Gunung Fuji Gegara Turis Nakal

Para pekerja mendirikan barikade di dekat toko serba ada Lawson, tempat berfoto populer yang membingkai pemandangan indah dengan latar belakang Gunung Fuji di Fujikawaguchiko, Prefektur Yamanashi, Jepang tengah, Selasa (30/4/2024).Β Kota Fujikawaguchiko sudah cukup banyak dikunjungi wisatawan.
Terkenal dengan sejumlah tempat berfoto indah yang menawarkan foto Gunung Fuji yang ikonik di Jepang, kota ini pada hari Selasa mulai memasang layar hitam besar di hamparan trotoar untuk menghalangi pemandangan gunung tersebut. Alasannya karena turis asing yang nakal.
Kawasan ini tiba-tiba menjadi tempat berfoto yang populer di kalangan turis asing sekitar dua tahun lalu, setelah foto yang diambil dari sudut tertentu memperlihatkan Gunung Fuji sebagai latar belakang, seolah-olah sedang duduk di atas toko swalayan setempat, menjadi sensasi media sosial yang dikenal sebagai β gunung Fuji Lawson,β kata pejabat kota.Β Sebagian besar turis asing memadati kawasan kecil tersebut, memicu gelombang kekhawatiran dan keluhan dari warga mengenai pengunjung yang menghalangi trotoar sempit, mengambil foto di jalan yang sibuk atau berjalan ke properti tetangga.
Pemerintah kota telah mencoba metode lain: papan rambu yang mendesak pengunjung untuk tidak berlari ke jalan dan menggunakan penyeberangan yang ditentukan dalam bahasa Inggris, China, Thailand, dan Korea, dan bahkan menyewa petugas keamanan untuk mengendalikan massa. Tidak ada yang berhasil.
Jaring jaring hitam, ketika selesai dibangun pada pertengahan Mei, akan memiliki tinggi 2,5 meter (8,2 kaki) dan panjang 20 meter (65,6 kaki), dan hampir sepenuhnya menghalangi pemandangan Gunung Fuji.Β Puluhan wisatawan berkumpul pada hari Selasa untuk mengambil foto meskipun Gunung Fuji tidak terlihat karena cuaca mendung.
Tahun lalu, Jepang dikunjungi lebih dari 25 juta pengunjung, dan jumlah tersebut diperkirakan akan melampaui hampir 32 juta pengunjung pada tahun ini, sebuah rekor dibandingkan tahun 2019, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang. Dan pemerintah menginginkan lebih banyak wisatawan. Kyodo News via AP Photo
Meskipun booming pariwisata telah membantu industri ini, hal ini telah memicu keluhan dari penduduk di tujuan wisata populer, seperti Kyoto dan Kamakura.Β Di Kyoto, distrik geisha terkenal baru-baru ini memutuskan untuk menutup beberapa gang milik pribadi.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!