Jakarta - Museum Sejarah Jakarta yang terletak di kawasan Kota Tua ini jadi destinasi favorit. Dulunya tempat pernah menjadi kantor gubernur Jawa Barat.
Foto Travel
Museum Sejarah Jakarta Pernah Jadi Kantor Gubernur Jawa Barat

Dibangun pada tahun 25 Januari 1707 dan diresmikan pada tahun 10 Juli 1710, namun di tahun tersebut belum rampung secara keseluruhan. Di tahun 1712 lah gedung yang bergaya Neoklasik ini berdiri kokoh hingga kini difungsikan sebagai Museum Sejarah Jakarta.
Mungkin sudah banyak yang mengetahui juga tentang bangunan museum ini sebagai tempat pemerintahan, penjara hingga area eksekusi hukum mati. Namun saat detikTravel berkunjung ke museum ini ada hal menarik yang didapat, ternyata gedung ini pernah dipakai sebagai kantor gubernur Jawa Barat pada saat Belanda berada di Nusantara.
Didik Cahyono guide yang mengajak detikTravel berkeliling menceritakan hal tersebut, Di masa kekuasaan Belanda dan sebelum Jepang menduduki tanah ini bangunan tersebut pernah menjadi kantor gubernur Jawa Barat. Diketahui pada saat itu, pemerintah kolonial Belanda memiliki kebijakan untuk menyatukan Banten, Batavia, Cirebon, dan Priangan menjadi satu wilayah atau yang disebut provinsi.
Hingga Jepang datang, kantor gubernur Jawa Barat ini pun kembali beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan logistik Kekaisaran Jepang.
Selain itu, di Museum Sejarah Jakarta juga banyak segudang informasi yang telah tersaji bagi pengunjung.
Bangunan yang terdiri dari tiga lantai ini memberikan pengalaman yang menarik tentang perjalanan panjang Kota Jakarta. Di bagian atas, terdapat salah satu spot yang pernah dipakai oleh orang-orang penting zaman dahulu untuk memantau dan melihat eksekusi mati. Terletak di area balkon yang menghadap ke area terbuka di tengah-tengah kawasan Kota Tua, di sinilah para tokoh saat itu melihat eksekusi mati yang berada di area bawa balkon tersebut.
Wisatawan mancanegara yang datang ke museum ini, terutama wisatawan mancanegara yang berasal dari Belanda. Alasannya karena ada ikatan emosional, sekaligus napak tilas nenek moyangnya yang dimakamkan di Indonesia.
Untuk biaya masuk museum di hari kerja berkisar Rp 5.000 untuk mahasiswa, pelajar, dan anak-anak, sementara untuk dewasa dikenakan biaya Rp 10.000, dan untuk wisatawan mancanegara dibanderol Rp 50.000. Kemudian jika berkunjung di hari libur biaya masuk untuk dewasa naik menjadi Rp 15.000, sementara yang lainnya harga normal.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba