Nepal - Perkemahan tertinggi di Gunung Everest dipenuhi sampah beku. Pembersihannya kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun. Begini penampakannya.
Foto Travel
Duh, Kamp Tertinggi Gunung Everest Dipenuhi Sampah

Dilansir Associated Press, Selasa (9/7/2024), kamp tertinggi di gunung tertinggi di dunia dipenuhi sampah yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dibersihkan, menurut seorang Sherpa yang memimpin tim yang bekerja membersihkan sampah dan menggali mayat yang membeku selama bertahun-tahun di dekat puncak Gunung Everest.Β AP/Peak Promotion
Tim tentara dan Sherpa yang didanai pemerintah Nepal memindahkan 11 ton (24.000 pon) sampah, empat mayat dan satu kerangka dari Everest selama musim pendakian tahun ini.Β Ang Babu Sherpa, yang memimpin tim Sherpa, mengatakan mungkin masih ada 40-50 ton (88.000-110.000 pon) sampah di South Col, kamp terakhir sebelum pendaki berupaya mencapai puncak. AP/Peak Promotion
Sejak puncak ini pertama kali ditaklukkan pada tahun 1953, ribuan pendaki telah mendakinya dan banyak yang meninggalkan lebih dari sekadar jejak kaki. Dalam beberapa tahun terakhir, peraturan pemerintah agar para pendaki membawa kembali sampahnya atau kehilangan simpanannya, serta meningkatnya kesadaran para pendaki terhadap lingkungan, telah mengurangi jumlah sampah yang tertinggal secara signifikan. Namun, hal tersebut tidak terjadi pada dekade-dekade sebelumnya. AP/Sanjog Manandhar
Para Sherpa dalam tim mengumpulkan sampah dan mayat dari daerah dengan ketinggian lebih tinggi, sementara tentara bekerja di tingkat yang lebih rendah dan area base camp selama berminggu-minggu selama musim pendakian musim semi yang populer, ketika kondisi cuaca lebih mendukung.Β Ang Babu mengatakan cuaca merupakan tantangan besar bagi pekerjaan mereka di wilayah South Col, di mana tingkat oksigen sekitar sepertiga dari jumlah normal, angin dapat dengan cepat berubah menjadi kondisi badai salju dan suhu turun drastis. AP/Sanjog Manandhar
Menggali sampah juga merupakan tugas besar, karena sampah tersebut membeku di dalam es dan memecahkan balok bukanlah hal yang mudah.Β Butuh waktu dua hari untuk menggali satu jenazah di dekat South Col yang membeku dalam posisi berdiri jauh di dalam es, katanya. Di tengah perjalanan, tim harus mundur ke kamp yang lebih rendah karena cuaca yang memburuk, dan kemudian melanjutkan kembali setelah cuaca membaik.Β AP/Sanjog Manandhar
Dari 11 ton sampah yang dibuang, tiga ton barang yang dapat membusuk dibawa ke desa-desa dekat pangkalan Everest dan delapan ton sisanya diangkut oleh kuli angkut dan yak lalu dibawa dengan truk ke Kathmandu. Di sana sampah tersebut dipilah untuk didaur ulang di fasilitas yang dioperasikan oleh Agni Ventures, sebuah lembaga yang mengelola sampah yang dapat didaur ulang. AP/Sanjog Manandhar
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol