Festival Bukit Jatiwayang, Jejak Sejarah yang Dirawat Lewat Kebersamaan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Foto Travel

Festival Bukit Jatiwayang, Jejak Sejarah yang Dirawat Lewat Kebersamaan

Rengga Sancaya - detikTravel
Senin, 22 Sep 2025 09:00 WIB

Semarang - Ratusan warga berkumpul di Kampung Jatiwayang, Semarang, Jawa Tengah, untuk merayakan Festival Bukit Jatiwayang 2025 yang mengusung tema Tetandur.

Sejumlah warga menghadiri Festival Bukit Jatiwayang 2025  bertajuk Tetandur di Kampung Jatiwayang, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (21/9/2025). Festival tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk merawat ingatan kolektif, melestarikan serta memperkenalkan tradisi, memperkuat ikatan sosial masyarakat, dan sebagai ruang refleksi atas sejarah warga Jatiwayang, khususnya terkait pengalaman pemindahan paksa dari Pantiwilasa ke Bukit Jatiwayang (Ngemplak Simongan). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Sejumlah warga membawa ogoh-ogoh mengikuti Festival Bukit Jatiwayang 2025 bertajuk Tetandur di Kampung Jatiwayang, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (21/9/2025). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Sejumlah warga menghadiri Festival Bukit Jatiwayang 2025  bertajuk Tetandur di Kampung Jatiwayang, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (21/9/2025). Festival tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk merawat ingatan kolektif, melestarikan serta memperkenalkan tradisi, memperkuat ikatan sosial masyarakat, dan sebagai ruang refleksi atas sejarah warga Jatiwayang, khususnya terkait pengalaman pemindahan paksa dari Pantiwilasa ke Bukit Jatiwayang (Ngemplak Simongan). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Suasana hangat terasa ketika warga lintas generasi saling berbaur dalam pertunjukan seni, doa bersama, hingga berbagai ritual tradisi yang digelar di tengah perkampungan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Sejumlah warga menghadiri Festival Bukit Jatiwayang 2025  bertajuk Tetandur di Kampung Jatiwayang, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (21/9/2025). Festival tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk merawat ingatan kolektif, melestarikan serta memperkenalkan tradisi, memperkuat ikatan sosial masyarakat, dan sebagai ruang refleksi atas sejarah warga Jatiwayang, khususnya terkait pengalaman pemindahan paksa dari Pantiwilasa ke Bukit Jatiwayang (Ngemplak Simongan). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Festival ini lahir bukan semata hiburan, melainkan ruang merawat ingatan kolektif masyarakat Jatiwayang. Tradisi, musik, tarian, hingga kisah warga menyatu sebagai cara sederhana namun bermakna untuk menjaga jati diri komunitas. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Sejumlah warga menghadiri Festival Bukit Jatiwayang 2025  bertajuk Tetandur di Kampung Jatiwayang, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (21/9/2025). Festival tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk merawat ingatan kolektif, melestarikan serta memperkenalkan tradisi, memperkuat ikatan sosial masyarakat, dan sebagai ruang refleksi atas sejarah warga Jatiwayang, khususnya terkait pengalaman pemindahan paksa dari Pantiwilasa ke Bukit Jatiwayang (Ngemplak Simongan). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Selain mengangkat seni dan tradisi lokal, festival ini juga berfungsi memperkuat ikatan sosial antarwarga. Generasi muda diajak mengenal sejarah kampung mereka, sementara para orang tua berbagi kisah tentang perjuangan hidup di masa lalu. Semua menyatu dalam semangat kebersamaan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Festival Bukit Jatiwayang, Jejak Sejarah yang Dirawat Lewat Kebersamaan
Festival Bukit Jatiwayang, Jejak Sejarah yang Dirawat Lewat Kebersamaan
Festival Bukit Jatiwayang, Jejak Sejarah yang Dirawat Lewat Kebersamaan
Festival Bukit Jatiwayang, Jejak Sejarah yang Dirawat Lewat Kebersamaan
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads