Kenalkan Satrio, Bayi Panda Pertama yang Lahir di Indonesia

Panda Rio yang baru lahir di Taman Safari Bogor.

Bayi panda bernama Rio ini lahir pada 27 November 2025. Pada 4 Desember, adalah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang memberi nama Satrio atau Rio yang berarti “ksatria” atau “pahlawan. Foto: Taman Safari Indonesia

Bayi panda saat ini berada dalam kondisi stabil dan dipantau selama 24 jam oleh tim Life Science TSI, menunjukkan indikator perkembangan awal yang baik seperti vokalisasi sehat, proses menyusu yang efektif, serta peningkatan berat badan yang konsisten. Foto: Taman Safari Indonesia

Dalam 30–60 hari ke depan, bayi panda diperkirakan akan mengalami perkembangan signifikan, termasuk peningkatan kemampuan mengatur suhu tubuh, pertumbuhan bulu, mulai membuka mata, serta kemampuan motorik awal. Foto: Taman Safari Indonesia

Proses inseminasi sepasang panda ini dilakukan tim ahli sejak beberapa bulan lalu. Tim medis Taman Safari Indonesia, bersama kolaborasi Internasional antara IZW -Berlin Group : Prof. Thomas Hildebrandt (Mr), Dr. Frank Goeritz (Mr), Dr. Susanne Holtze (Mrs), CCRCGP – China : Mr. Zhou Qiang (Mr), IPB University: Dr. Drh. (Vet.) Muhammad Agil, MSc.Agr., Dipl.ACCM, Dr Drh Dedi Setiadi terlihat tengah menjalankan prosedur inseminasi buatan (Artificial Insemination/AI). Foto: Taman Safari Indonesia

Panda Raksasa di Istana Panda Taman Safari Bogor

Silsilah orangtua si bayi Panda. Panda ini lahir tahun 2010 lalu dan dibawa oleh China ke Indonesia tahun 2017. Dua Panda raksasa bernama Huchun dan Caitao dibawa ke Indonesia pada tahun 2017 sebagai bagian dari kemitraan konservasi selama 10 tahun dengan Tiongkok. Foto: Dadan Kuswaraharja

Bayi panda Satrio lahir pada 27 Novemebr 2025

Bayi Panda Rio dan induknya. Pada tahap awal ini, bayi panda belum dapat dilihat oleh publik. TSI akan terus memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan induk serta bayinya, dan mengundang masyarakat untuk bersama-sama mendoakan perkembangan bayi panda agar tetap sehat dan aman pada periode awal kehidupannya. Foto: dok. TSI