Jakarta -
Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.
ugc
|
Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.
ugc
|
Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.
ugc
|
Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.
ugc
|
Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.
ugc
|
Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.
ugc
|
Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.
Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.Sinar matahari masuk melalui celah pintu gerbang, seorang lelaki usia senja duduk bertelanjang dada di pelataran rumah dengan gulungan kapas di tangannya. Pak Wayan Raji, seorang warga senior di desa adat Tenganan, sudah menjadi pemintal benang tradisional berpuluh-puluh tahun lamanya.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak