Jakarta -
Agats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-foto
ugc
|
Agats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-foto
ugc
|
Agats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-foto
ugc
|
Agats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-foto
ugc
|
Agats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-foto
ugc
|
Agats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-foto
ugc
|
Agats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-foto
Agats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-fotoAgats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-fotoAgats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-fotoAgats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-fotoAgats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-fotoAgats, sudah cukup dikenal di Papua sebagai ibukota Kabupaten Asmat. Mayoritas dihuni oleh suku Asmat yang kebanyakan tinggal di desa Syuru, tepian sungai. Namun tidak sedikit kaum pendatang dari suku lain yang berbaur dengan hangatnya dengan penduduk asli. Semangat sumpah pemuda telah menelurkan tunas-tunas baru, terlihat dari kebersamaan anak-anak kota Agats.Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa: Indonesia.Foto-foto
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!