Pada tahun 1930, sebuah benteng dibangun oleh pasukan Inggris di Bukit Batu Maung, Malaysia, untuk bertahan dari serangan musuh. Kemudian pasukan Jepang menyerang dan mengambil alih Bukit Maung. Di tangan Jepang, Bukit Maung menjadi markas sekaligus tempat penyiksaan tahanan.
Waktu pun berselang, Bukit Maung berubah menjadi Penang War Museum, atau biasa disebut Bukit Hantu. Dilansir dari situs resmi Visit Penang, Kamis (9/1/2014), kisah kelam Bukit Hantu menjadikannya satu dari 10 tempat paling berhantu di Asia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekejaman pasukan Jepang di masa lalu menjadikan benteng Bukit Hantu sarat akan cerita horor dan nuansa gelap. Zaman dahulu, pasukan Jepang menahan dan menyiksa para tahanan perang untuk mengorek informasi bagi kelancaran penjajahan Jepang di Malaysia. Selain disiksa, tahanan bahkan sampai dipenggal di benteng itu. Penang War Museum didedikasikan bagi semua yang mati untuk melindungi negaranya.
Sekarang, berjalan santai di Penang War Museum akan membangkitkan kembali imajinasi akan apa yang terjadi dahulu. Walaupun meriam aslinya sudah tidak ada, Anda dapat membayangkan bagaimana dahulu pasukan Inggris, Malaysia, dan Sikh, berjaga-jaga atas serangan musuh dari laut. Dari Canon Firing Bay, pemandangan Selat Malaka terlihat dengan jelas.
Salah satu yang tidak boleh dilewatkan adalah bagian terowongan bawah tanah. Terowongan tersebut bahkan terhubung ke laut, berfungsi sebagai akses bawah tanah menuju kapal selam. Terowongan bawah tanah yang ada juga sangat sempit dan hanya dapat dilewati dengan merangkak.
Bagi yang ingin berkunjung, dapat menggunakan bus dengan rute U302, U305, dan U307. Penang War Museum terbuka dari pukul 09.00 hingga 18.00 setiap harinya.
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo