Unik! Ada Batu Suami Istri di Perairan Jepang
Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Unik! Ada Batu Suami Istri di Perairan Jepang

- detikTravel
Kamis, 27 Feb 2014 12:44 WIB
Meoto Iwa, batu suami istri di Jepang (Amusing Planet)
Futami Bay - Di Jepang, ada batu yang menarik perhatian wisatawan. Di perairan Futami Bay, terdapat dua batu suami-istri yang jadi tempat sembahyang para penganut agama Shinto. Uniknya, batu ini dinikahkan sesuai adat Shinto.

Namanya Meoto Iwa, alias 'husband and wife rocks' yang ada di perairan Futami Bay. Meoto Iwa tak lain adalah dua batu besar yang berada di laut, tepat menghadap kuil Futami Okitama-jinja di daratan.

Berdasarkan kepercayaan agama Shinto, di sinilah tempat para dewa merayakan pernikahan pria dan wanita. Mengutip situs Amusing Planet, Kamis (27/2/2014), Meoto Iwa pun jadi daya tarik wisatawan di Jepang.

Batu yang besar adalah suami. Namanya Izanagi, menjulang setinggi 9 meter. Ada gerbang kuil mungil di bagian atasnya. Sementara di sebelah kanannya, ada Izanami yang menjadi istrinya. Tinggi Izanami sekitar 3,6 meter. Karena telah 'menikah', kedua batu ini disambung oleh tali suci yang banyak ditemui di kuil-kuil Shinto.

Tali suci yang menghubungkan batu suami-istri itu beratnya hampir 1 ton, dan diganti tiap upacara khas agama Shinto. Upacara tersebut digelar pada Mei, September, dan Desember tiap tahunnya.

Saat upacara adat ini, masyarakat setempat membuat tali sepanjang hampir 40 meter yang menghubungkan kedua batu. Proses penggantian tali ini sangat krusial bagi masyarakat setempat penganut Shinto.

Konon, upacara pergantian tali ini sudah ada sejak abad ke-14. Namun kini, Meoto Iwa dikenal sebagai kuil perkawinan. Traveler yang menyambangi batu ini pasti akan melihat pasangan yang berdoa untuk kelancaran pernikahan mereka.

Lalu, bagaimana dengan letaknya yang di tengah laut? Saat ombak surut, kedua batu ini tak lagi dipisahkan oleh air laut. Ada segaris pasir yang menghubungkan batu suami-istri ini dengan daratan.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat musim panas. Matahari terbit persis di antara kedua batu ini. Apalagi, pemandangan Gunung Fuji terhampar di belakangnya.

(sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads