Antartika & 9 Tempat Surfing Paling Menantang di Dunia (1)

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Antartika & 9 Tempat Surfing Paling Menantang di Dunia (1)

- detikTravel
Senin, 14 Jul 2014 14:50 WIB
Antartika & 9 Tempat Surfing Paling Menantang di Dunia (1)
(German Tourism Board)
Jakarta - Biasanya, surfing identik dengan pantai karena bermodalkan ombak. Namun tidak hanya di pantai, masih banyak tempat lain untuk surfing yang menantang. Mana saja?

Siapa sangka, ternyata bisa juga surfing di tengah lautan es, atau di sungai. Ditengok dari CNN, Senin (14/7/2014), inilah 10 tempat surfing menantang, bagian pertama:

1. Pororoca, Brazil

(Liseu Dias Agancia/CNN)
Di pedalaman Brazil, tepatnya di Sungai Amazon, ada gelombang yang sangat menantang. Bukan hanya untuk dilihat tapi juga untuk dijadikan ajang sufring. Gelombang ini biasanya hadir sekitar bulan Maret dan April.

Itulah saat di mana air dari Samudera Atlantik terdorong ke teluk Amazon. Titik surfing yang paling populer membentang dari Sao Domingos do Capim di Para. Ada momen pas untuk menonton keseruannya yaitu setiap Kejuaraan Surfing Pororoca skala nasional.

2. Sungai Eisbach, Jerman

(German Tourism Board)
Masih di sungai, kali ini ada di Munich, Jerman. Adalah gelombang yang bernama Standing Wave atau Ombak Berdiri yang berada di Sungai Eisbach. Setiap harinya, ada sekitar 100 surfer yang setia menunggu kedatangan gelombang ini.

Ombak yang ada di sini hadir karena ketidaksengajaan. Tahun 1970-an, ada beton yang ditempatkan di dasar sungai untuk mengurangi kencangnya arus sungai. Alhasil, menimbulkan gelombang dengan tinggi mencapai 2 meter yang jadi tempat tidak biasa untuk surfing. Mau coba?

3. Habitat 67, Kanada

(Getty Images)
Tahun 2002, atlet kayak Corran Addison jadi orang pertama yang bermain papan seluncur di Sungai St Lawrence, Montreal, Kanada. Kini, ada ratusan surfer lainnya yang turut bermain di sana.

Gelombang ini dinamakan Habitat 67, karena berada dekat komplek perumahan yang namanya persis sama. Addison pun membentuk sekolah surfing dan memperkenalkan surfing di sungai atau yang disebutnya urban surfing. Kapan lagi bisa surfing di dekat komplek perumahan.

4. Severn Bore, Inggris

(Getty Images)
Saat gelombang di Bristol Channel meninggi, perairan di Severn Estuary pun jadi tidak lagi tenang. Inilah saatnya beraksi di Severn Bore. Setiap musim semi, ada gelombang setinggi 2,8 meter yang bisa ditelusuri dengan papan seluncur.

Salah satu surfer internasional pernah berhasil meliuk di atas gelombang tersebut sepanjang 8 meter. Surfing di sini, diperlukan kemampuan yang lebih lantaran airnya bercampur dengan lumpur dari dasar sungai.

5. Reykjanes, Islandia

(Elli Thor/CNN)
Jika Antartika dirasa terlalu jauh, masih ada Islandia. Banyak tantangan yang bisa didapatkan di sini. Mulai dari airnya yang dingin, hingga cuaca yang berubah sangat cepat.

Satu tempat yang paling menantang ada di Semenanjung Reykjanes. Di sana, ombaknya tercipta karena hempasan gelombang air yang menabrang gunung berapi di laut. Jadi, untuk surfing di sini diperlukan peralatan perlindungan tubuh yang sangat lengkap.
Halaman 2 dari 6
Di pedalaman Brazil, tepatnya di Sungai Amazon, ada gelombang yang sangat menantang. Bukan hanya untuk dilihat tapi juga untuk dijadikan ajang sufring. Gelombang ini biasanya hadir sekitar bulan Maret dan April.

Itulah saat di mana air dari Samudera Atlantik terdorong ke teluk Amazon. Titik surfing yang paling populer membentang dari Sao Domingos do Capim di Para. Ada momen pas untuk menonton keseruannya yaitu setiap Kejuaraan Surfing Pororoca skala nasional.

Masih di sungai, kali ini ada di Munich, Jerman. Adalah gelombang yang bernama Standing Wave atau Ombak Berdiri yang berada di Sungai Eisbach. Setiap harinya, ada sekitar 100 surfer yang setia menunggu kedatangan gelombang ini.

Ombak yang ada di sini hadir karena ketidaksengajaan. Tahun 1970-an, ada beton yang ditempatkan di dasar sungai untuk mengurangi kencangnya arus sungai. Alhasil, menimbulkan gelombang dengan tinggi mencapai 2 meter yang jadi tempat tidak biasa untuk surfing. Mau coba?

Tahun 2002, atlet kayak Corran Addison jadi orang pertama yang bermain papan seluncur di Sungai St Lawrence, Montreal, Kanada. Kini, ada ratusan surfer lainnya yang turut bermain di sana.

Gelombang ini dinamakan Habitat 67, karena berada dekat komplek perumahan yang namanya persis sama. Addison pun membentuk sekolah surfing dan memperkenalkan surfing di sungai atau yang disebutnya urban surfing. Kapan lagi bisa surfing di dekat komplek perumahan.

Saat gelombang di Bristol Channel meninggi, perairan di Severn Estuary pun jadi tidak lagi tenang. Inilah saatnya beraksi di Severn Bore. Setiap musim semi, ada gelombang setinggi 2,8 meter yang bisa ditelusuri dengan papan seluncur.

Salah satu surfer internasional pernah berhasil meliuk di atas gelombang tersebut sepanjang 8 meter. Surfing di sini, diperlukan kemampuan yang lebih lantaran airnya bercampur dengan lumpur dari dasar sungai.

Jika Antartika dirasa terlalu jauh, masih ada Islandia. Banyak tantangan yang bisa didapatkan di sini. Mulai dari airnya yang dingin, hingga cuaca yang berubah sangat cepat.

Satu tempat yang paling menantang ada di Semenanjung Reykjanes. Di sana, ombaknya tercipta karena hempasan gelombang air yang menabrang gunung berapi di laut. Jadi, untuk surfing di sini diperlukan peralatan perlindungan tubuh yang sangat lengkap.

(shf/shf)

Hide Ads