Wittenom -
Bagi traveler pecinta wisata horor, datang ke kota yang disebut-sebut berhantu pasti seru. Di dunia, ada banyak kota hantu yang ditinggal penduduknya akibat bencana, salah satunya Wittenoom di Western Australia.
Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (25/7/2014) inilah 8 fakta seputar kota hantu Wittenoom bagian kedua:
5. Bangunan kosong
(asbestosdiseases.org.au)
|
Para penduduk meninggalkan rumah mereka begitu saja. Pun pabrik asbes di sana ditinggal begitu saja oleh para pekerja.
Bangunan yang awalnya modern berubah menjadi bangunan kosong tak terurus. Rerumputan liar merambat di dinding bangunan, menambah kesan angker yang memang sudah tercipta.
6. Tak terawat
(abc.net.au)
|
Sudah lama tak dihuni, pantas jika Kota Wittenoom tak terawat. Banyak turis yang sudah berada di sana mengatakan kota ini bagaikan gurun. Kering dan dipenuhi tumbuhan liar.
7. Masih ada papan peringatan
(Youtube)
|
Sebuah papan peringatan untuk orang yang berkunjung berdiri tegak di Kota Wittenoom. Dalam papan tersebut tertulis bahwa serat dan debu asbes bisa saja masih ada di Wittenoom.
Peringatan bahan tersebut berbahaya juga tertulis di sana, khususnya untuk pernapasan. Jadi, turis yang datang sebaiknya menggunakan masker.
8. Kembali dihuni 2006
(Youtube)
|
Setelah ditinggal tahun 1970, tanda-tanda kehidupan Wittenoom kembali terlihat di tahun 2006. Beberapa warga terlihat datang dan tinggal di sana. Bahkan, tahun 2013 ada kabar yang mengatakan kalau salah satu toko di Wittenoom dibuka.
Para penduduk meninggalkan rumah mereka begitu saja. Pun pabrik asbes di sana ditinggal begitu saja oleh para pekerja.
Bangunan yang awalnya modern berubah menjadi bangunan kosong tak terurus. Rerumputan liar merambat di dinding bangunan, menambah kesan angker yang memang sudah tercipta.
Sudah lama tak dihuni, pantas jika Kota Wittenoom tak terawat. Banyak turis yang sudah berada di sana mengatakan kota ini bagaikan gurun. Kering dan dipenuhi tumbuhan liar.
Sebuah papan peringatan untuk orang yang berkunjung berdiri tegak di Kota Wittenoom. Dalam papan tersebut tertulis bahwa serat dan debu asbes bisa saja masih ada di Wittenoom.
Peringatan bahan tersebut berbahaya juga tertulis di sana, khususnya untuk pernapasan. Jadi, turis yang datang sebaiknya menggunakan masker.
Setelah ditinggal tahun 1970, tanda-tanda kehidupan Wittenoom kembali terlihat di tahun 2006. Beberapa warga terlihat datang dan tinggal di sana. Bahkan, tahun 2013 ada kabar yang mengatakan kalau salah satu toko di Wittenoom dibuka.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Ditonjok Preman Pantai Santolo, Emak-emak di Garut Babak Belur
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina