Para suku minoritas ini tinggal di sekitar Sa Pa. Mereka tinggal di pedesaan yang ada di perbukitan atau di lembahnya. Udara di sana bisa mencapai 5 derajat Celcius saat sedang dingin sekali.
Baju tradisional mereka berwarna hitam, terbuat dari beludru, dengan garis mayoritas berwarna hijau atau biru indigo. Semua baju ini dibuat dengan tangan oleh para wanitanya. Maklum, salah satu hasil seni yang banyak dijual suku-suku ini adalah kerajinan tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan yang sering terlihat di Sa Pa adalah para wanitanya. Mereka menjajakan hasil bumi seperti buah-buahan atau kacang-kacangan. Ada juga yang mencari turis untuk diajak trekking ke rumahnya, dengan tarif 10-15 USD (Rp 120-170 ribu).
Tak sedikit yang membawa anak. Digendong di belakang, dengan kain gendong hasil buatan tangan para wanita.
Agaknya mereka sadar akan kecantikan wajahnya, sehingga banyak yang langsung menghindar saat melihat kamera. Banyak juga yang langsung menutup muka, atau jelas-jelas menolak untuk difoto. Tapi ada juga yang dengan ramahnya tersenyum ke arah kamera.
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Tanduk Raksasa Ditemukan Warga Blora, Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun