Berlokasi tak jauh dari Saint James Park dan Foreign and Commonwealth Office, monumen ini tampak cukup mencolok karena sangat dekat dengan sisi jalan. Jujur saja, detikTravel tak sengaja menemukan tempat ini.
Sebuah globe batu yang dipahat menarik perhatian detikTravel saat akan menyeberangi jalan dari Saint James Park menuju jalan ke Big Ben. Pemilihan lokasi memang strategis karena jalanan ini sering dilalui wisatawan dari berbagai negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada bola dunia berdiameter kurang lebih 1,5 meter itu, terpahat gambar 202 burung merpati. Angka ini merepresentasikan 202 korban jiwa dari 21 negara. Tak jauh dari bola dunia tersebut, terdapat tembok melingkar. Nama 202 korban dipahat di sana, termasuk korban dari Indonesia.
"In Memory of the 202 Innocent People Killed by an Act of Terrorism in Kuta on the Island of Bali, Indonesia on 12th October 2002," demikian bunyi tulisan pengantar di memorial site tersebut.
Monumen yang merupakan karya seniman Garry Breeze dan pemahat Martin Cook ini diresmikan dalam sebuah upacara yang dipimpin putra mahkota kerajaan Inggris Pangeran Charles pada Oktober 2006.
Saat peresmiannya, hadir para duta besar dan perwakilan dari 21 negara yang warganya ikut menjadi korban dalam peristiwa ini. Indonesia saat itu diwakili Marty Natalegawa yang kala itu menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia.
Sekilas mengenai peristiwa Bom Bali, terjadi pada malam hari 12 Oktober 2002 di Jalan Legian, Kuta, Bali. Selain 202 orang tewas, aksi terorisme ini juga mencederai 209 orang yang kebanyakan adalah turis mancanegara.
Berdasarkan data, korban tewas terbanyak adalah warga Australia sebanyak 88 orang, Indonesia 38 orang yang kebanyakan warga Bali. Inggris sendiri kehilangan 26 orang warganya.
(fay/fay)












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya