Spanyol Juga Punya 'Taman Mini'

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Barcelona

Spanyol Juga Punya 'Taman Mini'

- detikTravel
Jumat, 21 Nov 2014 15:50 WIB
Spanyol Juga Punya Taman Mini
Poble Espanyol punya contoh 15 kampung kuno dari berbagai wilayah (Fajar/detikTravel)
Barcelona - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta punya anjungan dari berbagai wilayah Indonesia. Di Barcelona, terdapat tempat yang serupa yakni Poble Espanyol. Museum raksasa ini punya 15 contoh kampung, berukuran asli, dari berbagai wilayah Spanyol.

"Keragaman yang nyata lahir dari pertukaran ide, produk dan pengaruh, bukan dari perkembangan satu gaya identitas nasional semata."

Begitu petikan pemikiran Tyler Cowen, pakar ekonomi juga penulis dari Amerika Serikat tentang pentingnya menjaga keragaman dalam suatu negara. Gagasan Cowen, yang lahir pada tahun 1962, ini bisa jadi masuk kategori pemikiran modern.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun jangan salah, jauh hari sebelum Cowen menelurkan ide itu, atau bahkan sebelum hari kelahirannya, di Spanyol ide tersebut sudah dipraktekkan dalam sebuah bentuk nyata.

Adalah Poble Espanyol, museum di Barcelona yang dibangun pada 1929. Poble Espanyol adalah museum arsitektur yang pembangunannya dilatarbelakangi oleh gagasan untuk menunjukkan ciri khas kampung-kampung, yang kini disebut kuno, di berbagai wilayah Spanyol.

Poble Espanyol terdiri dari 117 bangunan rumah atau kampung dengan skala asli. Ide dari pendirian Poble Espanyol ini datang dari Puig Cadafalch, seorang arsitek dari Catalan yang mengajak empat rekannya Francesc Folguera, Ramon Reventos, Miguel Utrillo serta Xavier Nogues. Mereka pergi ke penjuru Spanyol untuk memotret ciri khas dari tiap-tiap wilayah untuk kemudian dijadikan ide dasar untuk membangun satu museum besar yang menampilkan semuanya.

Sejak tahun pertama pembangunannya, Poble Espanyol mendapatkan tanggapan hangat dari pemerhati seni maupun pihak kerajaan. Sampai saat ini, museum ini masih kokoh berdiri dan bahkan variasi sajiannnya semakin bertambah, mulai dari pertunjukan seni sampai sajian kuliner tiap-tiap wilayah.

Seperti saat detikcom dan rombongan dari 'Indonesia Kids Meet Messi' yang disponsori oleh Indosat berkunjung ke Poble Espanyol pada Kamis (20/11/2014) sore. Terlihat ada puluhan pengunjung lain yang mengitari museum ini.

Setelah melewati pintu depan, di mana tiap orang dewasa diharuskan membayar biaya masuk sebesar 12 Euro, para pengunjung akan melintasi lapangan luas seperti alun-alun namun beralaskan tegel. Lapangan ini dikelilingi bangunan kuno sekitar empat atau lima lantai. Di tempat terbuka ini, banyak burung merpati hinggap, terbang ke sana ke mari.

Lantas untuk memulai tur, pengunjung dapat masuk ke gang yang berada di sisi kiri. Dari sinilah, suasana lawas semakin terasa. Bukan arsitekturnya saja yang kuno, namun dari warna dinding ataupun kursi yang berada di pinggiran gang terlihat sudah cukup lama dibuat.

Berturut-turut, pengunjung akan 'memasuki ruang waktu' ke dalam kampung-kampung kuno 15 wilayah Spanyol yakni Andalucia, Aragon, Asturias, Cantabria, Castilla-La Mancha, Castilla y Leon, Cataluna, Comunidad Valenciana, Extremadura, Galicia, Islas Baleares, Madrid, Murcia, Navarra dan Pais Vasco.

Setiap bangunan tentu memiliki ciri khasnya tersendiri. Seperti gaya rumah-rumah di sektor Andalucia yang banyak menyertakan pot tanaman di kiri kanan gang. Sedangkan untuk wilayah Murcia, menekankan pada balkon lantai atas yang elegan. Pais Vasco juga menonjolkan balkon, namun area ini memiliki ciri khas yang lebih klasik dan sederhana.

Nah, di tiap-tiap bangunan yang mewakili wilayah itu, terdapat tempat makan ataupun kafe yang merepresentasikan cita rasa kuliner tiap-tiap daerah. Kamis sore kemarin, tampak banyak pengunjung yang menyantap makanan atau sekadar minum kopi di tempat-tempat itu. Tentunya untuk dapat menikmati hidangan di kedai-kedai ini, dikenakan biaya lagi di luar tiket masuk.

Singkat kata, Poble Espanyol seperti layaknya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di tanah air yang dibangun salah satunya didasari untuk menjaga semangat persatuan dan kesatuan di tengah keanekaragaman budaya. Namun karena dibangun pada tahun 1929, Poble Espanyol menawarkan sesuatu yang lebih, nuansa klasik yang orisinil. Tertarik untuk menjelajahinya?

(sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads