Pulau Gulangyu di Provinsi Fujian, Tiongkok punya bangunan bersejarah dan pemandangan alam yang indah. Tak heran, pulau ini menjadi salah satu destinasi favorit foto pre-wedding di Tiongkok.
Pulau Gulangyu punya bangunan wisata sejarah masa penjajahan Barat. Kini Pulau Gulangyu menjadi destinasi wisata favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Bahkan, keindahan pantai pasir putih yang dilengkapi dengan batu karang besar di sepanjang pantai menjadi lokasi favorit bagi calon pasangan pengantin untuk membuat foto pre-wedding.
"Pulau ini tiap hari bisa dikunjungi 30 ribu wisatawan. Bahkan saat liburan bisa mencapai 100 ribu pengunjung," ujar Thomas, pemandu wisata yang mengantar rombongan wartawan di Pulau Gulangyu, Xiamen, Tiongkok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah kaki menginjakkan di pulau yang masuk di Provinsi Fujian ini, traveler bisa langsung menikmati bangunan dengan arsitektur gaya eropa maupun negara barat. Pulau yang mempunyai luas 177 km persegi ini bebas kendaraan.
Tak perlu khawatir dan capek untuk berkeliling pulau. Cukup mengeluarkan 50 Yuan (Rp 100.000), Anda bisa naik mobil listrik menikmati keindahan pulau.
"Sekarang kunjungan wisatawan di Gulangyu dibatasi. Karena pemerintah tak ingin membuat masyarakat disana menjadi terganggu karena banyaknya pengunjung," imbuh Thomas.
Bahkan, kata Thomas, untuk menunjang wisata pulau, Pemerintah Tiongkok memindahkan 3 pabrik yang sebelumnya berdiri di atas pulau.
Saat detikcom berkesempatan menjejak kaki di pulau Gulangyu, apa yang dikatakan pemandu wisata tidak melenceng. Belasan bahkan puluhan bangunan kolonial berupa gedung perkantoran, pemukiman, sekolah, pertokoan, rumah sakit, dan gereja masih tegak berdiri. Dulu, berbagai konsulat dari 13 negara didirikan disini seperti Inggris, Perancis dan Jepang.
Seluruh gedung hingga kini masih difungsikan sebagian disewakan untuk villa tempat menginap wisatawan. Sebagian gedung difungsikan sebagai museum, juga sekolah teater. Sebagian lagi dipergunakan penduduk asli sebagai tempat tinggal di pulau yang berpenduduk sekitar 30 ribu jiwa.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar