7 Fakta Menarik Kota Fez & Pasar Tertua di Dunia di Maroko

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

7 Fakta Menarik Kota Fez & Pasar Tertua di Dunia di Maroko

- detikTravel
Jumat, 12 Des 2014 09:20 WIB
7 Fakta Menarik Kota Fez & Pasar Tertua di Dunia di Maroko
(BBC)
Fez - Jika Pasar Santa tengah naik daun di Jakarta, maka Maroko punya Kota Fez dengan pasarnya yang melegenda. Kota ini pernah menjadi ibukota Maroko dan punya pasar tertua di dunia. Inilah 7 fakta menarik tentang Fez.

Berkunjung ke Fez di Maroko, wisatawan akan serasa dibawa kembali ke masa lalu. Dilansir oleh detikTravel dari BBC, Jumat (12/12/2014) ada 7 fakta menarik tentang Fez yang punya pasar tertua di dunia, antara lain:

1. Pernah jadi ibukota Maroko

(BBC)
Kota yang ditemukan oleh Idris I pada tahun 789 ini, pernah menjadi ibukota Maroko hingga tahun 1925. Sejumlah julukan pun melekat untuk kota ini, seperti 'Mecca of the West' hingga 'Athens of Africa.'

Fez juga masuk sebagai Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Dipercaya juga kalau Fez merupakan salah satu daerah urban yang bebas kendaraan bermotor terbesar di dunia. Landmark utamanya adalah medina yang merupakan pasar tertua di dunia.

2. Sejuta menara masjid

(BBC)
Mayoritas penduduk Fez adalah umat Muslim, maka tidak heran kalau Anda akan menjumpai begitu banyak menara masjid di kota ini. Terletak di antara tembok-tembok kota yang rapat dan tinggi, menjulang menara yang berdiri gagah menghadap langit.

Sekalipun Anda tidak dapat melihatnya, namun Anda dapat mendengar suara takbir dari menara suar yang ada. Deretan baju yang digantung hingga kucing uang mencari makan di atap, turut menambah kesan klasik dari Fez.

3. Bahan makanan paling segar ditaruh di lantai

(BBC)
Sebagai kota yang memiliki pasar tertua di dunia, ada sejumlah aturan tidak tertulis yang hanya dikenal pedagang Fez. Salah satunya adalah, bahan makanan paling segar harus ditaruh di lantai.

Maksudnya, sebuah bahan yang diambil dari tanah, harus diletakkan di atas tanah sebagai bukti kesegaran bahan. Hampir semua restoran di Fez membeli bahan bakunya di pasar ini. Tradisi makan pun masih menggunakan tangan langsung, epik.

4. Keledai sebagai kendaraan

(BBC)
Sekarang memang sudah tahun 2014, tapi keledai masih digunakan sebagai moda transportasi layaknya zaman Rasulullah. Jangan heran jika ada yang menyebut kata 'balak' yang berarti kedelai. Karena kendaraan bermotor tidak diizinkan masuk, keledai berperan penting untuk membawa barang.

Wisatawan pun kebanyakan berkeliling Fez dengan berjalan kaki. Seni dari jalan kaki di Fez adalah, Anda dapat menemukan banyak 'harta' tersembunyi, berupa barang-barang unik dan menarik.

5. Pusatnya pengolahan kulit

(BBC)
Salah satu keunikan Fez yang tidak boleh dilewatkan, adalah keterampilan masyarakat Fez dalam mengolah kulit. Kulit di sini merupakan kulit sapi atau domba. Wisatawan pun dapat melihat proses pengolahannya dari atas teras atau 'Souk.'

Proses awalnya, kulit dilembutkan dengan menggunakan campuran amonia dari kotoran burung. Baunya sudah tentu tidak sedap. Kemudian lanjut dijahit oleh para pengrajin dengan kaki untuk mendapat warna sempurna. Barulah kemudian diolah menjadi tas hingga sandal. Semuanya otentik.

6. Tidak semua bangunan bebas dimasuki

(BBC)
Bagi wisatawan yang beragama Muslim, mendapat keistimewaan untuk dapat memasuki sejumlah masjid yang ada di Fez. Namun bagi yang non-muslim, dapat mengunjungi madrasah yang tidak kalah indah. Aturannya, masjid tidak terbuka untuk umum.

Salah satu madrasah yang menjadi kebanggaan Fez, adalah Madrasah Bou Inania. Madrasah tersebut memiliki ukiran kayu indah dan mozaik yang sejajar. Jika jeli, Anda dapat melihat 'rahasia' tersembunyi di dalamnya.

7. Didominasi laki-laki

(BBC)
Jika memperhatikan, jalanan di Fez didominasi oleh laki-laki. Perempuan memang dapat dijumpai, walaupun jumlahnya masih jauh lebih sedikit daripada laki-laki. Hal tersebut dipengaruhi dari kedudukan laki-laki yang lebih tinggi di Fez. Faktanya, baru sekitar 50% masyarakat Fez yang mendukung kesamaan gender.
Halaman 2 dari 8
Kota yang ditemukan oleh Idris I pada tahun 789 ini, pernah menjadi ibukota Maroko hingga tahun 1925. Sejumlah julukan pun melekat untuk kota ini, seperti 'Mecca of the West' hingga 'Athens of Africa.'

Fez juga masuk sebagai Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Dipercaya juga kalau Fez merupakan salah satu daerah urban yang bebas kendaraan bermotor terbesar di dunia. Landmark utamanya adalah medina yang merupakan pasar tertua di dunia.

Mayoritas penduduk Fez adalah umat Muslim, maka tidak heran kalau Anda akan menjumpai begitu banyak menara masjid di kota ini. Terletak di antara tembok-tembok kota yang rapat dan tinggi, menjulang menara yang berdiri gagah menghadap langit.

Sekalipun Anda tidak dapat melihatnya, namun Anda dapat mendengar suara takbir dari menara suar yang ada. Deretan baju yang digantung hingga kucing uang mencari makan di atap, turut menambah kesan klasik dari Fez.

Sebagai kota yang memiliki pasar tertua di dunia, ada sejumlah aturan tidak tertulis yang hanya dikenal pedagang Fez. Salah satunya adalah, bahan makanan paling segar harus ditaruh di lantai.

Maksudnya, sebuah bahan yang diambil dari tanah, harus diletakkan di atas tanah sebagai bukti kesegaran bahan. Hampir semua restoran di Fez membeli bahan bakunya di pasar ini. Tradisi makan pun masih menggunakan tangan langsung, epik.

Sekarang memang sudah tahun 2014, tapi keledai masih digunakan sebagai moda transportasi layaknya zaman Rasulullah. Jangan heran jika ada yang menyebut kata 'balak' yang berarti kedelai. Karena kendaraan bermotor tidak diizinkan masuk, keledai berperan penting untuk membawa barang.

Wisatawan pun kebanyakan berkeliling Fez dengan berjalan kaki. Seni dari jalan kaki di Fez adalah, Anda dapat menemukan banyak 'harta' tersembunyi, berupa barang-barang unik dan menarik.

Salah satu keunikan Fez yang tidak boleh dilewatkan, adalah keterampilan masyarakat Fez dalam mengolah kulit. Kulit di sini merupakan kulit sapi atau domba. Wisatawan pun dapat melihat proses pengolahannya dari atas teras atau 'Souk.'

Proses awalnya, kulit dilembutkan dengan menggunakan campuran amonia dari kotoran burung. Baunya sudah tentu tidak sedap. Kemudian lanjut dijahit oleh para pengrajin dengan kaki untuk mendapat warna sempurna. Barulah kemudian diolah menjadi tas hingga sandal. Semuanya otentik.

Bagi wisatawan yang beragama Muslim, mendapat keistimewaan untuk dapat memasuki sejumlah masjid yang ada di Fez. Namun bagi yang non-muslim, dapat mengunjungi madrasah yang tidak kalah indah. Aturannya, masjid tidak terbuka untuk umum.

Salah satu madrasah yang menjadi kebanggaan Fez, adalah Madrasah Bou Inania. Madrasah tersebut memiliki ukiran kayu indah dan mozaik yang sejajar. Jika jeli, Anda dapat melihat 'rahasia' tersembunyi di dalamnya.

Jika memperhatikan, jalanan di Fez didominasi oleh laki-laki. Perempuan memang dapat dijumpai, walaupun jumlahnya masih jauh lebih sedikit daripada laki-laki. Hal tersebut dipengaruhi dari kedudukan laki-laki yang lebih tinggi di Fez. Faktanya, baru sekitar 50% masyarakat Fez yang mendukung kesamaan gender.

(sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads